Makin Banyak Petani Sayur Punya ATM

Gedung BRI Unit Gelumbang yang melayani Sentra Ulta Mikro--

“Hanya tiga orang yang punya rekening yaitu saya sebagai usaha percetakan, dan kedua anggota lainnya sebagai pedagang online shop karna sering diminta konsumen untuk mempermudahkan transaksi pembayaran,” bebernya.

BACA JUGA:Baru Tau? Ini 5 Tarian Provinsi Sumatera Selatan yang Harus Kamu Ketahui

BACA JUGA:Cinta Budaya? Ini 6 Rumah Adat di Sumatera Selatan, Nomor 1 Tidak Asing

Lebih jauh Rina mengatakan, dengan jumlah pinjaman hanya Rp 2 juta maka pembayaran angsuran per minggu, sedangkan pinjaman diatas Rp5 juta pembayaran dua minggu sekali. Nah jarak waktu pembayaran yang tidak terlalu jauh, membuat para anggota lebih cekatan dalam mencari rejeki. Karna ada beban pembayaran yang harus di tunaikan.

Dalam PNM Mekaar ada stilah Nanggung renteng, yang berarti kalau ada anggota yang menunggak, maka anggota lainnya terutama ketua dan wakil ketua kelompok yang harus bertanggung jawab. 

“Jika memang akan mengajukan pencairan, maka yang menunggak tadi mempengaruhi jumlah dana yang dicairkan. Dipotong langsung dari dana yang dipinjam. Makanya harus benar benar mencari anggota yang amanah yang tidak bayak tingkah,” ujarnya.

Namun sejak dua tahun terakhir, kelompoknya kebenaran ada yang sudah lunas dan ingin mengajukan pinjaman ulang. Kini PNM sudah menjadi bagian dari BRI, nasabah Mekaar diminta untuk membuat rekening Simpedes Umi rekening BRI. 

“baru dua orang anggota kami yang sudah diminta membuat rekening untuk mengajukan pencairan dana pinjaman. Karna kita juga baru tau kalau saat ini PNM merupakan Perusahaan Group BRI,” bebernya.

Ada juga petani sayuran anggota kami merasa senang karena mendapatkan rekening dan ATM untuk pencairan dana dari Mekaar.  Yaitu Suryani (54), wanita paruh baya yang menanam kangkung ini sekarang sudah memiliki rekening BRI dan mencairkan dana pinjaman melalui rekening BRI.

“kebenaran kemarin rame karna ada anak-anak mencairkan dana bantuan Program Indonesia pintar, jadi saya minta minta tolong menarik dana dengan satpam bank, agar tidak tertipu,” katanya asaat di bincangi prabumulih pos di rumah wakil ketua Kelompok Palm 6 Desa Palem Raya. 

Sementara di Kantor Unit BRI Desa Gelumbang Kecamatan Gelumbang kabupaten Muara enim, juga sedang diramaikan oleh para pelajar yang hendak melakukan penarikan dana PIP. Meski begitu pihak bank tetap melayani nasabah BRI maupun BRI Group seperti pegadaian dan PNM yang memang membuka outlet pelayanan khusus di kantor unit.

Menurut Kepala Unit BRI Gelumbang, Aprizal Haidar mengatakan bahwa sampai saat ini di Unit Kota Prabumulih baru Unit Gelumbang yang melayani Sentra Ultra Mikro. Karna di Gelumbang merupakan Kecamatan, dengan jumlah nasabah cukup banyak.

Aprizal mengakui sejak dua tahun terakhir ini, lumayan banyak mengeluarkan rekening dana tm simpedes umi dan makin banyak meyani nasabah Referal. Itu artinya efek dari bersatunya atau Holding antara BRI dan PNM serta pegadaian sangat menyentuh masyarakat, dengan harapan dapat menjadi solusi keuangan masyarakat utamanya pengusaha ultra mikro.

“kehadiran kita diharapkan bisa melayani nasabah Referal, siapa tau nasabah pegadaian dan PNM ingin mengajukan pinjaman lebih besar. Atas rekomendasi PNM atau pegadaian yang merupakan BRI Group, mungkin bisa kita bertimbangkan dengan catatan jika mencukup syarat,” ujarnya seraya mengatakan akhir akhir ini ada sebanyak 424 rekening simpedes umi yang dicetak dan lebih dari 40 orang nasabah Referal

Begitu juga sebaliknya, nasabah BRI yang ingin mengajukan pinjaman tanpa agunan, bisa disalurkan melalui PNM. “ ada juga nasabah BRI Yang hendak mengajukan pinjaman dengan menjaminkan perhiasan, bisa kita salurkan melalui Pegadaian. Ketiga pelayanan jasa keuangan ini bisa didapatkan didapatkan di sentra ultamikro BRI Unit Gelumbang,” bebernya. (ek)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER