Blibli Pakai AI untuk Proses Bungkus Paket, Hemat Waktu 30%

Blibli pakai AI dalam proses bungkus produk. (Foto: Panji Saputro/detikINET)--

Bekasi - Ternyata Blibli memanfaatkan kecanggihan artificial intelligence (AI), dalam proses pengemasan paket. Langkah ini pun memberikan dampak positif bagi perusahaan, karena mereka dapat menghemat waktu lebih banyak dari kegiatan bungkus-membungkus tersebut.

Azizah Purwitasari, Head of Business Process Transformation Blibli mengatakan proses packing bervariasi dikarenakan mereka punya kombinasi paket yang banyak sekali, dengan ratusan ribu stock keeping unit (SKU). Namun secara umum terjadi penghematan waktu sampai 30%.

"Ada yang satu order satu doang, ada satu order tiga, satu order empat. Rata-ratanya itu kita bisa turun sekitar 27%-30%," kata Azizah kepada detikINET di Gudang Blibli, Bekasi, Jumat (17/11/2023).

Selain itu, pemberdayaan teknologi ini dikatakan mampu mengurangi biaya pengemasan. Azizah mengaku bahwa pengeluaran untuk beban perusahaan tersebut cukup besar penurunannya.

"Jadi di sini karena kita ngambil packaging paling fit, paling pas, dan juga kalau makin kecil makin murah, jadi setelah kita implementasikan AI packaging di warehouse kita, kita bisa meraih adoption rate 86% dan juga untuk packaging cost kita bisa turun 11%," ujar Azizah.

Manfaat baiknya itu tidak hanya diterima perusahaan, akan tetapi juga menjalar ke para pekerja. Teknologi AI yang digunakan, katanya sangat membantu para packer (orang yang mengemas paket).

Azizah memaparkan bahwa pratiknya, setelah packer memindai kontainer berisi paket, nantinya sistem akan memberitahu inner dan outer packagingnya harus menggunakan yang mana. Inner maksudnya pelapis untuk paket, sedangkan outer itu kemasan luarnya alis kardus atau semacamnya.

"Misalkan harus pake bubble wrap atau cling wrap. Kita kasih suggestion juga, box yang terpakai itu box nomor berapa. Jadi tampilan di UI packer ini, baiknya bungkusnya pake apa sih. Jadi packer nggak perlu mikir lagi," jelasnya.

Selanjutnya Azizh menekankan, untuk rekomendasi yang diberikan AI kepada packer berdasarkan ketersediaannya. Jadi yang diberikan tergantung stoknya ada atau tidak.

Nah ternyata penggunaan AI di Blibli tidak hanya packaging recommendation. Masih ada yang lain seperti AI prediksi order, yang bisa mengidentifikasi kemungkinan telat atau tidaknya suatu paket yang dikirim.

"Terus kita juga ada prediksi misalkan paket nggak tersedia, kita bisa kasih rekomendasi paket yang lain buat konsumen. Kita juga bisa kasih suggestion juga kepada konsumen yang lupa dengan ukuran kakinya ketika akan membeli sepatu," jelasnya.

Cuma buka berarti AI tidak pernah mengalami kesalahan. Beberapa kali teknologi ini diungkapkan pernah keliru dalam memberikan rekomendasi, terlebih ketika baru diterapkan. Hanya saja seiring berjalannya waktu, database yang dimiliki bertambah dan kecanggihannya semakin matang sejak digunakan pada awal tahun 2023. (dc)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER