Guru Penggerak Diawali dari Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan
Para guru SDN 82 Prabumulih saat berdiskusi bersama di Perpustakaan diuar jam mengajar--
PRABUMULIH - Menjadi seorang guru Penggerak, saat ini mungkin merupakan dambaan semua guru. Pasalnya untuk mendapatkan sertifikat sebagai seorang penggerak itu, bukan hal yang mudah.
Guru penggerak yang saat ini sudah sukses mendapatkan sertifikat sebagai seorang guru penggerak, tidak serta merta mendapatkan pencapaian tersebut, melainkan melalui proses yang cukup panjang, tentunya banyak lika-liku dan suka duka yang dihadapi.
Namun buah dari kecapean, kesibukan dan lain-lain semasa berproses untuk menjadi guru penggerak, merupakan obat yang sangat mujarab sebagai balasan atas perjuangan yang sudah dilakukan.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Deby sukarmayasih, seorang guru penggerak di SDN 82 Prabumulih, yang sempat disambangi Prabumulih Pos, Sabtu 16 Maret 2024.
BACA JUGA:Terus Lakukan Edukasi Perlindungan Perempuan dan Anak
BACA JUGA:Ini 4 Hal Penting Harus Dipertahankan Sekolah PK
"Sekarang tinggal kita memotivasi para guru yang lain, agar tergerak hatinya untuk bergerak. Karna seorang guru penggerak itu diawali dari niatan hati yang tergerak, lalu bergerak, kemudian setelah menjadi guru penggerak maka menggerakkan yang lain," ujarnya.
Diakuinya penerapan kurikulum Merdeka saat ini, merupakan solusi bagi para guru yang menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan zaman. Karena bagi dirinya, aplikasi yang selalu dikaitkan dengan kurikulum Merdeka belajar merupakan sarana yang memudahkan guru untuk menjalankan tugasnya.
Menurut guru penggerak angkatan 9 kota Prabumulih ini, yang terpenting adalah manajemen waktu para guru, dalam kesehariannya untuk menjalankan tugas dan kewajibannya.
"Kita harus bisa menyusun atau perencanaan awal terhadap semua aktivitas. Seseorang tentunya mengtahui kegiatan mana yang termasuk dalam skala prioritas. Jadi jika sudah benar dalam manajemen waktu, maka semuanya akan mengalir begitu saja," jelasnya.
Wanita yang aktif digerakkan Pramuka kwartir cabang Kota Prabumulih ini, menuturkan Jika masih ada guru yang mengeluhkan tentang penerapan implementasi kurikulum merdeka pada Merdeka belajar, merupakan gambaran seorang guru yang belum bisa menemukan kenyamanan pada pembaharuan di Dunia pendidikan.
Hal itu wajar-wajar saja, namun Jangan lupa sebagai seorang guru harus selalu mengupdate ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman. "Seperti saat ini, zamannya digitalisasi, semuanya seeba menggunakan teknologi, maka kita dituntut untuk menguasai teknologi. Jika tidak mengikuti perkembangan zaman maka kita akan tertinggal," jelasnya.(05)