Perubahan Industri Makin Cepat, Pendidikan Vokasi Harus Melompat Jauh ke Depan
Teks foto: Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati dalam Lokakarya dan Ekspos Kinerja Kemitraan dan Penyelarasan Pendidikan Vokasi pada Kamis, 25 Januari 2024. Foto tang--
JAKARTA - Perubahan cepat dan fundamental akan terus terjadi di dunia kerja serta industri, sehingga membutuhkan adaptasi dunia pendidikan khususnya vokasi.
Hal itu dilakukan agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan zaman.
Akan tetapi, perubahan cepat itu selama ini jarang terdengar dan kurang digaungkan sehingga belum banyak yang mengetahui.
"Pendidikan vokasi yang kami pahami terkait erat dengan dunia kerja dan industri, nah sekarang ada perubahan besar dan fundamental yang jarang disebut. Perubahan besar yang sedang dan akan terus terjadi adalah di sektor industrinya," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati dalam Lokakarya dan Ekspos Kinerja Kemitraan dan Penyelarasan Pendidikan Vokasi pada Kamis, (25/1/2024).
BACA JUGA:Mahasiswa Bayar UKT Pakai Pinjol, ITB Sebut 1.800 Orang Ajukan Keringanan Biaya Kuliah
Dunia industri bergerak dinamis, makin cepat dan makin kompleks, sehingga menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan tidak tertinggal karena cepatnya perubahan yang terjadi.
Hal itu bisa dilihat dari kegiatan yang bersifat repetitif atau berulang-ulang yang kini mulai digantikan otomatisasi, robot, bahkan hyper automation atau serba otomatis.
"Perlu diketahui produk massal makin murah dan makin banyak, bagaimana nantinya kalau manusia digantikan dengan robot, lalu kehilangan pekerjaan?" lanjutnya.
Oleh karena itu, dunia pendidikan harus berubah dan menyesuaikan.
BACA JUGA:TPS Mangg Besar Jadi Sasaran Baksos Mapala Unpra
Selama ini yang terdengar adalah pendidikan vokasi selaras dengan dunia kerja dan mengesankan industri dan dunia kerja ada di depan dan vokasinya di belakang, tetapi ke depan hal itu tidak cukup.
"Dengan kecepatan perubahan yang terjadi di dunia industri, itu semua sudah tidak cukup, sudah tidak bisa lagi. Tidak bisa mengimbangi, karena kurikulum vokasi 2 tahun, 3 tahun, sementara industrinya sudah jauh di depan sana, ketinggalan lagi kita. Terus kita mau kejar-kejaran sampai kapan?" tegasnya.
Dia menjelaskan secara internasional pendidikan vokasi itu tidak ada lagi di belakang dan hanya mendengarkan dunia industri, tetapi sudah bersama-sama berjalan berdampingan.
Bersama untuk menciptakan, membangun ke depannya seperti apa.