Sering Ngantuk di Pagi dan Siang Hari? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Reporter: Erna Nur |

Editor: Ros Suhendra |

Rabu , 12 Nov 2025 - 17:20

Sering Ngantuk di Pagi dan Siang Hari? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya--Foto: Freepik

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Rasa kantuk berlebihan di pagi atau siang hari merupakan keluhan yang cukup umum dialami banyak orang, terutama di kalangan remaja, pekerja malam, hingga mereka yang memiliki jadwal kerja bergantian (shift).

Meski tampak sepele, kondisi ini bisa mengganggu produktivitas, menurunkan konsentrasi, dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat berkendara atau mengoperasikan mesin.

Kantuk di siang hari sering kali menjadi tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup atau terdapat gangguan pada pola tidur seseorang. Namun, penyebabnya bisa jauh lebih kompleks dari sekadar "kurang tidur".

Berikut beberapa faktor yang sering menjadi penyebab utama rasa kantuk berlebihan di pagi maupun siang hari, sebagaimana dijelaskan oleh American Family Physician dan berbagai sumber medis lainnya.

1. Kurang Tidur

Penyebab paling umum dari rasa kantuk berlebihan adalah kurangnya waktu tidur. Banyak orang dewasa yang hanya tidur 5–6 jam per malam, padahal kebutuhan ideal tidur bagi orang dewasa adalah 7–9 jam.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam setiap malam mengalami penurunan fungsi kognitif dan reaksi otak yang signifikan. Mereka cenderung lebih sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan cepat kehilangan fokus saat beraktivitas di siang hari.

Menariknya, seseorang sering kali tidak menyadari bahwa performanya sudah menurun akibat kekurangan tidur. Walaupun merasa “sudah terbiasa begadang”, sebenarnya fungsi otak terus menurun sedikit demi sedikit. Akibatnya, tubuh berusaha mengkompensasi dengan meningkatkan rasa kantuk pada siang hari.

2. Efek Samping Obat-Obatan

Beberapa jenis obat-obatan juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menimbulkan efek kantuk berlebihan. Obat antihistamin, antidepresan, obat penenang, hingga obat untuk hipertensi tertentu diketahui dapat membuat seseorang merasa lemas atau mengantuk setelah dikonsumsi.

sering ngantuk di pagi dan siang hari? ini penyebab dan cara mengatasinya                            koranprabumulihpos.com - rasa kantuk berlebihan di pagi atau siang hari merupakan keluhan yang cukup umum dialami banyak orang, terutama di kalangan remaja, pekerja malam, hingga mereka yang memiliki jadwal kerja bergantian (shift).
meski tampak sepele, kondisi ini bisa mengganggu produktivitas, menurunkan konsentrasi, dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat berkendara atau mengoperasikan mesin.
kantuk di siang hari sering kali menjadi tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup atau terdapat gangguan pada pola tidur seseorang. namun, penyebabnya bisa jauh lebih kompleks dari sekadar "kurang tidur".
berikut beberapa faktor yang sering menjadi penyebab utama rasa kantuk berlebihan di pagi maupun siang hari, sebagaimana dijelaskan oleh american family physician dan berbagai sumber medis lainnya.
baca juga:membantu mendukung kesehatan jantung, ini 3 manfaat jambu monyet
baca juga:6 manfaat sepak bola bagi kesehatan yang jarang diketahui
1. kurang tidur
penyebab paling umum dari rasa kantuk berlebihan adalah kurangnya waktu tidur. banyak orang dewasa yang hanya tidur 5–6 jam per malam, padahal kebutuhan ideal tidur bagi orang dewasa adalah 7–9 jam.
penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam setiap malam mengalami penurunan fungsi kognitif dan reaksi otak yang signifikan. mereka cenderung lebih sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan cepat kehilangan fokus saat beraktivitas di siang hari.
menariknya, seseorang sering kali tidak menyadari bahwa performanya sudah menurun akibat kekurangan tidur. walaupun merasa “sudah terbiasa begadang”, sebenarnya fungsi otak terus menurun sedikit demi sedikit. akibatnya, tubuh berusaha mengkompensasi dengan meningkatkan rasa kantuk pada siang hari.
2. efek samping obat-obatan
baca juga:mobil mungil, hemat bbm, dan mudah dirawat: chery qq 800cc jadi pilihan cerdas
baca juga:rahasia alami kesehatan daun mint, menyegarkan mulut hingga membantu meredakan stres
beberapa jenis obat-obatan juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menimbulkan efek kantuk berlebihan. obat antihistamin, antidepresan, obat penenang, hingga obat untuk hipertensi tertentu diketahui dapat membuat seseorang merasa lemas atau mengantuk setelah dikonsumsi.
kandungan kimia di dalam obat dapat menghambat aktivitas neurotransmiter di otak, yang bertugas menjaga kewaspadaan. itulah mengapa dokter biasanya menyarankan agar obat tertentu diminum pada malam hari agar tidak mengganggu aktivitas di siang hari.
namun, jika rasa kantuk terasa sangat berat atau mengganggu pekerjaan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. dokter mungkin akan menyesuaikan dosis, mengganti jenis obat, atau menyarankan waktu konsumsi yang berbeda agar efek kantuk tidak terlalu kuat.
3. gangguan tidur obstruktif (osa)
rasa kantuk yang tidak biasa juga dapat menjadi gejala obstructive sleep apnea (osa) — suatu gangguan tidur serius yang menyebabkan pernapasan terhenti berulang kali saat seseorang tidur. gangguan ini terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran napas bagian atas.
baca juga:jaga kesehatan ginjal sekarang juga, coba konsumsi buah semangka
baca juga:bahaya melewatkan sarapan, 9 dampak serius bagi kesehatan tubuh
akibatnya, penderita osa sering terbangun tanpa sadar di malam hari dan mengalami kualitas tidur yang sangat buruk, meskipun durasi tidurnya tampak cukup.
data menunjukkan bahwa sekitar 23% wanita dan 16% pria dengan osa mengalami kantuk berlebihan di siang hari. mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecelakaan kerja maupun kecelakaan lalu lintas, karena refleks dan konsentrasi berkurang drastis akibat rasa kantuk yang sulit dikontrol.
gejala lain dari osa antara lain mendengkur keras, terbangun dengan napas tersengal, sakit kepala di pagi hari, serta sulit fokus saat beraktivitas.
4. kondisi medis dan psikologis
kantuk yang berlebihan juga bisa menandakan adanya kondisi medis tertentu. misalnya, cedera kepala, stroke, radang otak (ensefalitis), gangguan hormon tiroid, atau bahkan penyakit genetik langka yang memengaruhi sistem saraf.
selain itu, kondisi kejiwaan seperti depresi juga sering menyebabkan gangguan tidur. penderita depresi dapat mengalami hipersomnia, yaitu tidur terlalu lama namun tetap merasa lelah dan mengantuk di siang hari.
sebaliknya, ada pula penderita yang mengalami insomnia kronis yang membuat mereka sulit tidur di malam hari dan akhirnya mengantuk di siang hari.
baca juga:chery qq ternyata bisa pakai part mobil lain, ini daftar lengkapnya
baca juga:manfaat tersembunyi bola basket untuk kesehatan fisik dan mental
dampak kantuk berlebihan yang sering diabaikan
kantuk di siang hari bukan hanya membuat seseorang terlihat lesu atau tidak produktif. jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan dampak serius, seperti:
penurunan konsentrasi dan memori jangka pendek
risiko tinggi mengalami kecelakaan kerja atau lalu lintas
penurunan performa akademik atau profesional
gangguan suasana hati seperti mudah marah dan stres
masalah kesehatan jangka panjang akibat kurang tidur kronis
cara mengatasi dan mencegah kantuk berlebihan
beberapa langkah sederhana bisa membantu mengurangi rasa kantuk di siang hari, antara lain:
baca juga:rahasia alami kesehatan daun mint, menyegarkan mulut hingga membantu meredakan stres
baca juga:waspadai bahaya konsumsi daging berlebihan bagi kesehatan tubuh
1. tidur cukup setiap malam, idealnya 7–9 jam.
2. tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.
3. hindari kafein, alkohol, dan nikotin menjelang waktu tidur.
4. batasi penggunaan gadget setidaknya 30 menit sebelum tidur.
5. jika tetap merasa ngantuk berat, periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada gangguan tidur atau masalah medis lain yang mendasari.
kesimpulan
rasa kantuk berlebihan di pagi atau siang hari bukan hanya akibat kurang tidur, tetapi bisa juga disebabkan oleh efek obat, gangguan tidur seperti osa, atau masalah kesehatan dan kejiwaan. mengabaikan gejala ini dapat berdampak serius pada keselamatan dan kualitas hidup.
menjaga pola tidur yang baik, mengenali penyebab utama, dan melakukan pemeriksaan medis bila diperlukan adalah langkah penting agar tubuh tetap segar dan berenergi sepanjang hari.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Prabumulih Pos 13 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan