OTT di Riau: KPK Amankan Gubernur Abdul Wahid dan Sejumlah Pejabat PUPR-PKPP

Gubernur Abdul Wahid dan Dua Pejabat PUPR Dibawa ke Jakarta

Selasa pagi, 4 November 2025, tiga pejabat yang diamankan tiba di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 09.35 WIB.

BACA JUGA:KPK Resmi Tahan Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso dalam Kasus Korupsi Gas

BACA JUGA:KPK Dalami Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus, Travel Seluruh Indonesia Disebut Terlibat

Pantauan di lokasi memperlihatkan Gubernur Abdul Wahid mengenakan kaus oblong, celana panjang hitam, dan masker putih, sambil menenteng tas berwarna hijau toska.

Selain Abdul Wahid, KPK juga membawa Muhammad Arif Setiawan (Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau) serta Ferry Yunanda (Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Riau).

 “Ada sembilan dari sepuluh orang yang kami amankan yang telah dibawa ke Gedung Merah Putih untuk diperiksa,” ujar Budi Prasetyo di hadapan awak media.

Budi memastikan, seluruh pihak yang ditangkap masih berstatus terperiksa. Sesuai ketentuan hukum, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan apakah status mereka akan dinaikkan menjadi tersangka atau tidak.

BACA JUGA:KPK Dalami Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023–2024, Tujuh Saksi Travel Dipanggil ke Polda Jatim

BACA JUGA:Kasus Korupsi Kuota Haji: DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka

Menelusuri Kekayaan Gubernur Abdul Wahid

Usai penangkapan tersebut, publik turut menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Gubernur Abdul Wahid.

Berdasarkan laporan yang disampaikan ke KPK pada 31 Maret 2024, total kekayaan Abdul Wahid tercatat sebesar Rp4,8 miliar atau tepatnya Rp4.806.046.622.

Dari laporan tersebut, Abdul Wahid tercatat memiliki sejumlah bidang tanah dan bangunan dengan nilai total mencapai Rp4,9 miliar, yang tersebar di Pekanbaru, Kampar, Indragiri Hilir, dan Jakarta Selatan.

Selain aset properti, ia juga memiliki dua kendaraan roda empat, yaitu Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero, dengan total nilai Rp780 juta.