SMP Negeri 10 Prabumulih Terapkan Perlakuan Setara bagi Siswa Difabel

SMP Negeri 10 Prabumulih Terapkan Perlakuan Setara bagi Siswa Difabel--

PRABUMULIH,KORANPABUMULIHPOS.COM — SMP Negeri 10 Prabumulih, menjadi salah satu sekolah yang menunjukkan komitmennya dalam memberikan kesempatan pendidikan yang adil bagi semua siswa, termasuk siswa difabel. 

Saat ini, tercatat ada lima siswa difabel dari total sepuluh orang yang terindikasi berkebutuhan khusus di sekolah tersebut.

Mereka mendapatkan perlakuan yang sama dengan siswa lain dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan, posisi tempat duduk siswa difabel diatur di bagian depan kelas, agar lebih mudah mengikuti pelajaran serta mendapatkan perhatian langsung dari guru.

Kepala SMP Negeri 10 Prabumulih, Mardiana Dentjik, M.Si, menegaskan bahwa pihak sekolah tidak membeda-bedakan siswa difabel dengan siswa lainnya. 

BACA JUGA:Roots Day SMP 10 Sebagai Realisasi Agen Perubahan Tanpa Bully

BACA JUGA:Siswa SMP 10 Nobar Film Siksa Kubur dan Neraka

Menurutnya, semua peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan terbaik, sesuai dengan prinsip kesetaraan dan inklusivitas.

“Bagi kami, setiap anak punya hak yang sama untuk belajar dan berkembang. Oleh karena itu, meski ada siswa yang berkebutuhan khusus, mereka tetap diperlakukan sama seperti yang lain,” ujar Mardiana, rabu, 10 September 2025.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Aiman Fitri, S.Ag. Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan keberagaman dan menghargai setiap karakteristik peserta didik.

Guru-guru di SMP Negeri 10 Prabumulih memang belum mendapatkan pelatihan khusus tatap muka terkait pendidikan inklusi. 

BACA JUGA:Ini SMP Negeri di Prabumulih yang Kuota SPMB Belum Terpenuhi

BACA JUGA:Terakreditasi A, SMP Negeri 1 Prabumulih Kumpulan Siswa Beprestasi dan Berkarakter

Namun, mereka mengandalkan materi pelatihan dan webinar melalui Platform Merdeka Mengajar sebagai bekal pengetahuan dalam menghadapi siswa berkebutuhan khusus.

“Walaupun belum ada pelatihan intensif, guru-guru kami selalu berupaya menyesuaikan metode pembelajaran. Platform Merdeka Mengajar menjadi sumber informasi penting bagi guru untuk memahami kebutuhan anak-anak difabel,” jelas Aiman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER