Anak Tukang Bangunan Jadi TNI, Sempat Minta Ortu Tidak Cerita pada Tetangga Agar Tak Malu Jika Tak Lulus

Hadid bersama ibu dan adik nya--

INDRALAYA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Perjuangan hidup penuh semangat ditunjukkan oleh Muhamad Hadid Ikhtiar, anak pertama dari pasangan Jum'aan dan Rita Noviyani, warga jln Sarjana Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.

 Salah satu alumni SMA Negeri 2 Indralaya Utara ini, berhasil lulus menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkatam darat tahun 2025, dari 5200 pendaftaran se Indonesia. Keberhasilannya menjadi inspirasi karena diraih di tengah keterbatasan ekonomi keluarga.

Hadid merupakan anak dari seorang tukang bangunan. Meski hidup serba pas-pasan, ia tak menyerah mengejar cita-citanya menjadi prajurit. Hobinya bermain futsal tak pernah mengganggu semangat belajarnya. Justru, melalui olahraga itu pula, Hadid membentuk mental dan fisik yang tangguh, bekal penting dalam menghadapi seleksi ketat TNI.

Perjuangan Hadid tak main-main. Ia bahkan rela tidak jajan saat sekolah demi mengumpulkan uang untuk mengurus berkas-berkas pendaftaran. “Karena Hadid tahu, kalau hanya mengandalkan penghasilan ayahnya, pasti tidak cukup,” ujar sang ayah, Jum’aan, dengan mata berkaca-kaca, jumat, 18 Juli 2025.

BACA JUGA:SMAN 1 Prabumulih Jadi Sekolah Keempat dalam Program PWI Goes to School

Saat mengikuti tes Pantohir di Lahat, Hadid hanya membawa uang Rp300 ribu. Uang itu ia gunakan dengan hemat untuk makan dan kebutuhan selama di sana. “Di situ, semua untuk ongkos dan makan. Tapi dengan penuh semangat, alhamdulillah perjuangannya berhasil," katanya.

Bahkan Hadid meminta orang tuanya tidak bercerita kepada tetangga bahwa dirinya sedang berjuang menjadi TNI. Agar merasa malu jika tidak lulus.

Setelah dinyatakan lulus, Hadid pun berangkat pendidikan TNI dengan membawa sangu sekadarnya. Uang Rp200 ribu menjadi bekalnya menempuh masa pendidikan di Bandung

“Cukup tidak cukup, harus cukup. Kami sebagai orang tua cuma bisa berdoa dan bermunajat supaya anak kami sehat dan kuat,” tambah ibunya, Rita.

BACA JUGA:BRImo Shoot Into Perfection (SIP) Padel League 2025: Upaya BRI Hadirkan Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Urban

Rasa haru menyelimuti keluarga kecil ini. Jerih payah dan pengorbanan Hadid berbuah manis. Kini, ia sedang menempuh pendidikan militer dengan semangat tinggi, membawa harapan besar bagi keluarganya untuk keluar dari keterbatasan ekonomi.

“Kami hanya ingin Hadid pulang nanti dengan selamat, mengenakan seragam loreng yang selama ini dia impikan,” kata Rita. 

Semangat Hadid menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang meraih cita-cita, asalkan ada tekad kuat, usaha sungguh-sungguh, dan doa yang tak henti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER