Dari Waterflood hingga Steamflood: Strategi Inovatif PHR Tingkatkan Produksi Migas

Dari Waterflood hingga Steamflood, Strategi Inovatif PHR Tingkatkan Produksi Migas--Pertamina

Implementasi berbagai inisiatif ini telah menunjukkan dampak positif yang konkret pada produksi. Sebagai contoh, proyek steamflood berhasil meningkatkan produksi minyak sekitar 2.000–3.000 barel oil per day, sebuah angka yang signifikan dan membuktikan efektivitas teknologi ini.

 Sementara itu, pilot project SSF menunjukkan potensi besar dengan menghasilkan 40–70 BOPD per pattern, membuka peluang pengembangan yang lebih masif ke depan. Angka-angka ini bukan hanya statistik; ini adalah bukti nyata komitmen PHR dalam menjaga dan meningkatkan kontribusi energi nasional.

"Inisiatif ini kami lakukan dengan satu tujuan: mencari peluang perbaikan kinerja melalui strong engineering approach, fokus yang tak tergoyahkan, dan upaya bersama dari seluruh fungsi di organisasi," tambah Ruby Mulyawan, menekankan pentingnya sinergi internal.

Dengan aset operasional yang telah berusia lebih dari 70 tahun, PHR terus membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk produktivitas optimal. Justru, hal ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi. 

Teknologi dan strategi yang diterapkan saat ini bukan sekadar alat, melainkan fondasi utama bagi PHR dalam menjaga keberlanjutan industri migas nasional, memastikan pasokan energi yang stabil untuk masa depan Indonesia.

PHR Regional 1 Sumatra: Arsitek Ketahanan Energi Nasional. 

Sebagai bagian integral dari Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memiliki mandat krusial untuk mengelola bisnis dan operasional hulu migas di Wilayah Kerja Regional 1 – Sumatra, yang membentang luas dari ujung Aceh hingga Sumatra Selatan. 

Dengan kontribusi yang mencapai sepertiga dari total produksi minyak bumi Pertamina Subholding Upstream, PHR adalah salah satu pilar utama dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Tahun 2025 menandai babak baru bagi PHR dengan selesainya restrukturisasi organisasi. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat ketahanan energi nasional. 

Integrasi Zona 1, Zona Rokan, dan Zona 4 ke dalam struktur Regional 1 akan menciptakan operasional yang lebih optimal dan berkelanjutan. Restrukturisasi ini tidak hanya menyederhanakan birokrasi, tetapi juga membawa dampak positif yang masif dalam pengelolaan aset hulu migas, sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai Swasembada Energi. 

Dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien, PHR siap menghadapi tantangan kompleks industri migas di masa depan, menjaga api energi nasional tetap menyala.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER