Pria Ini Tega Habisi Ayah dan Ibunya, Kok Tega? Diduga Ini Penyebabnya

https://prabumulihpos.bacakoran.co/--

Saat itu saksi Epi sudah memperingati korban Abastiar untuk tidak naik dulu ke rumahnya. Tetapi peringatan saksi tidak didengar korban dan korban malah langsung naik dan masuk ke rumahnya.

Saat korban Abastiar naik tangga rumah sempat mengatakan "Dem Sep, dem Sep (sudah sep, sudah sep).

Tidak berapa lama saksi Epi dan korban Sainona mendengar suara pukulan dari dalam rumah. 

Saksi Epi yang tertegun melihat suara gaduh dari atas, tidak menyadari jika korban Sainona sudah naik ke rumahnya.  

Hanya berselang hitungan menit, saksi melihat darah menetes dari rumah atas. Melihat itu saksi langsung memanggil warga lain tanpa melihat dan mengecek terlebih dahulu korban di dalam rumah. 

Sedangkan saksi Indra yang juga kepala dusun kebur 1, mengatakan bahwa saat tiba di lokasi kejadian, dia melihat pelaku keluar dari rumah sambil memegang dua parang.

Saksi Indra meminta pelaku untuk membuang 2  parang yang dipegang pelaku. 

Ternyata intruksi Indra diikuti pelaku. 

Lalu saksi Indra menemani pelaku duduk di kursi teras rumah untuk menenangkan amarah pelaku bersama saksi Nizar (warga lainnya).

Saat itu juga saksi melihat kedua korban sudah terkapar di ruang tengah rumah korban dalam kondisi luka parah dan meninggal dunia. 

BACA JUGA:Tahun 2024 Kejati Jambi Buru 8 Orang DPO, Berikut Nama-namanya

Kemudian Kades Kebur Umar Hasan, mengajak pelaku untuk turun dari rumah korban dan diajak ke teras dan duduk di teras rumah kades.

Menurut keterangan Kades Kebur Umar Hasan,  Pelaku mulai alami gangguan jiwa sejak tamat SMA.

Pelaku sudah sering melakukan pengobatan di Rumah Sakit (RS) Jiwa Palembang.

Dari kades juga diketahui jika penyakit gangguan jiwa pelaku sering kambuh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER