Transformasi Belajar: Deep Learning di Era Digital

Fasilitator Guru Penggerak, GPAI Prov Sumatera Selatan--prabupos
Penulis Dwiki Al Akhyar, S.Ud., M.Pd Fasilitator Guru Penggerak, GPAI Prov Sumatera Selatan
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Tahun ajaran baru selalu menjadi momen refleksi dan perencanaan bagi para pendidik, siswa, dan seluruh ekosistem pendidikan. Perubahan kurikulum, strategi pembelajaran, serta pendekatan teknologi menjadi bagian penting dari siklus tahunan ini.
Di era digital yang semakin cepat, tuntutan terhadap kualitas dan kedalaman pembelajaran semakin tinggi. Tidak cukup lagi hanya menghafal atau sekadar memahami; siswa perlu diajak berpikir kritis, reflektif, dan kreatif.
Transformasi pembelajaran bukan sekadar pergantian metode mengajar dari konvensional ke digital. Ia menuntut perubahan paradigma, dari “mengajar demi tuntutan kurikulum” menjadi “mengajar demi pembentukan karakter dan kemampuan berpikir tingkat tinggi”.
Inilah esensi dari pembelajaran berbasis deep learning. Ia tidak hanya menekankan hasil, tetapi juga proses pembentukan makna yang mendalam pada setiap pengalaman belajar.
BACA JUGA:Menyongsong Masa Depan: Refleksi Hari Pendidikan Nasional 2025
BACA JUGA:Mendalami Makna Ramadhan Melalui Kisah Islami
Di tengah arus informasi yang melimpah, siswa harus belajar memilah, menganalisis, dan menyimpulkan dengan mandiri.
Ini hanya mungkin jika sistem pendidikan mengadopsi strategi pembelajaran yang memungkinkan pendalaman, bukan sekadar permukaan. Deep learning mendorong siswa untuk tidak hanya tahu “apa”, tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana”. Pertanyaan-pertanyaan ini membentuk dasar dari pembelajaran bermakna.
Tahun ajaran baru menjadi saat yang ideal untuk mengevaluasi ulang strategi pengajaran dan pembelajaran. Sudahkah proses belajar di kelas mendorong eksplorasi dan pemaknaan mendalam? Sudahkah pendidik diberi ruang untuk membimbing, bukan sekadar memberi instruksi? Inilah saatnya institusi pendidikan menempatkan deep learning sebagai prioritas utama dalam perencanaan tahun ajaran baru.
Menerapkan pembelajaran berbasis deep learning bukanlah pilihan mewah, melainkan kebutuhan mendesak. Dunia kerja masa depan membutuhkan individu yang mampu berpikir analitis, memecahkan masalah kompleks, dan belajar secara mandiri sepanjang hayat. Maka, mari jadikan tahun ajaran baru ini sebagai titik awal transformasi pembelajaran yang sesungguhnya.
BACA JUGA:Pendidikan Ramadhan di Sekolah dan di Rumah
BACA JUGA:Peran Sekolah dalam Mendukung Kesehatan Mental Siswa
Deep Learning: Bukan Teknologi, Tapi Cara Berpikir
Seringkali orang mengira deep learning hanya merujuk pada teknologi kecerdasan buatan (AI). Padahal dalam konteks pendidikan, deep learning adalah pendekatan pedagogis yang berfokus pada pembelajaran bermakna dan mendalam.