BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025

BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025--

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.

 “Penyaluran KUR yang berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional. BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” ungkap Hendy.

BACA JUGA:Hari Ini, Investor BBRI Terima Pembagian Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun

BACA JUGA:BRI Holding Ultra Mikro Dorong Kesetaraan Gender dan Inklusi Ekonomi Lewat Pemberdayaan 14,4 Juta Pengusaha

Dalam penyaluran kredit skala besar seperti KUR, tantangan terbesar yang dihadapi perbankan adalah menjaga kualitas kredit dan meminimalkan risiko gagal bayar. 

BRI menjawab tantangan ini dengan menerapkan prinsip kehati-hatian atau prudent banking dalam setiap proses kreditnya. Hasilnya, hingga Maret 2025, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) KUR BRI tercatat sebesar 2,29%. Angka ini mencerminkan portofolio kredit yang sehat dan pengelolaan risiko yang dilakukan secara optimal.

“Dengan menjaga kualitas kredit dan tetap fokus pada sektor produktif, BRI mampu memastikan bahwa dana yang disalurkan benar-benar memberikan dampak nyata bagi perekonomian rakyat,” tambah Hendy. 

Ia juga menyebut bahwa rendahnya NPL tersebut merupakan hasil sinergi antara edukasi keuangan kepada debitur, pendampingan usaha, serta sistem monitoring yang berbasis teknologi yang terus dikembangkan BRI.

BACA JUGA:Berkat Pemberdayaan BRI, Pengusaha Muda Ini Angkat Batik Tulis Lamongan ke Kancah Internasional

BACA JUGA:BRImo Makin Inklusif dengan Dua Bahasa

Salah satu keunggulan BRI dalam penyaluran KUR terletak pada jaringannya yang luas hingga ke pelosok desa. Dengan lebih dari 4.000 kantor unit dan lebih dari 500 ribu agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI mampu menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang selama ini sulit mengakses layanan keuangan formal. 

Melalui infrastruktur ini, BRI tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga membuka akses terhadap berbagai layanan perbankan lainnya yang mendukung pertumbuhan UMKM.

Kehadiran BRI di tingkat akar rumput menjadi pendorong utama peningkatan inklusi keuangan. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan nasional, yang menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata.

Dalam jangka panjang, BRI tidak hanya melihat KUR sebagai program pembiayaan semata, tetapi juga sebagai instrumen transformasi sosial-ekonomi. Oleh karena itu, berbagai program pendampingan dan pelatihan usaha terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM. 

BACA JUGA:BRImo Hadir Lebih Ramah Pengguna dengan Dukungan Dua Bahasa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER