Jangan Anggap Sepele, Ini Penyebab Pikun yang Perlu Diketahui

Jangan Anggap Sepele, Ini Penyebab Pikun yang Perlu Diketahui--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kamu mungkin pernah melihat orang yang semakin sulit mengingat hal-hal sederhana seiring bertambahnya usia. Kondisi ini sering disebut sebagai pikun atau dalam istilah medisnya, demensia. Namun, tahukah kamu bahwa pikun tidak hanya disebabkan oleh usia tua? Ada banyak faktor lain yang bisa memicu terjadinya kondisi ini.
Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai penyebab pikun agar kita bisa lebih memahami dan mengambil langkah pencegahan sedini mungkin.
1. Proses Penuaan
Usia yang terus bertambah memang menjadi salah satu pemicu utama risiko demensia. Seiring bertambahnya umur, fungsi otak juga bisa mengalami penurunan secara alami. Namun penting untuk dicatat: tidak semua orang tua pasti mengalami pikun.
2. Penyakit Alzheimer
Ini adalah penyebab paling umum dari pikun. Alzheimer membuat sel-sel otak rusak secara perlahan, sehingga mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan berkomunikasi.
3. Cedera atau Gangguan pada Otak
Trauma kepala, stroke, atau kondisi medis yang menyebabkan kerusakan otak dapat memicu gangguan fungsi kognitif. Kerusakan ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat keparahannya.
4. Faktor Keturunan
Genetik juga punya peran dalam meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia. Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit ini, kemungkinan risikonya pun menjadi lebih tinggi.
5. Gaya Hidup Kurang Sehat
Kebiasaan seperti merokok, jarang bergerak, pola makan tidak seimbang, dan kurang tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak. Gaya hidup seperti ini lama-kelamaan meningkatkan potensi munculnya pikun.
6. Penyakit Penyerta
Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung bisa mengganggu aliran darah ke otak, yang akhirnya berpengaruh terhadap fungsi memori dan konsentrasi.
7. Efek Obat-obatan
Beberapa jenis obat, terutama penenang dan obat tidur, diketahui bisa menyebabkan gangguan kognitif bila digunakan dalam jangka panjang. Selalu konsultasikan dengan dokter saat mengonsumsi obat secara rutin.
8. Minimnya Aktivitas Mental
Otak, seperti otot, juga perlu dilatih. Kurangnya stimulasi kognitif seperti membaca, bermain teka-teki, atau berdiskusi bisa mempercepat penurunan daya ingat.
9. Stres dan Gangguan Emosional
Tekanan mental yang berkepanjangan, termasuk depresi, bisa mempengaruhi cara kerja otak. Dalam banyak kasus, stres berat dapat menyebabkan gejala mirip demensia, meskipun sifatnya bisa dibalik jika ditangani dengan baik.
Penting untuk Diingat
Pikun memang sering dikaitkan dengan proses penuaan, namun itu bukan hal yang tak bisa dicegah. Dengan menjaga pola hidup sehat, aktif secara fisik dan mental, serta rutin memeriksakan kesehatan, risiko pikun bisa dikurangi secara signifikan.