Perang Tarif Memanas, China Balas dengan Ancaman Terhadap Film Amerika

Film Hollywood Terancam Dilarang di China, Tapi Trump Malah Santai--
KORANPRABUMULIHPOS.COM — Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat, dan kini dunia hiburan jadi korban terbaru. Pemerintah China menyatakan akan mengurangi bahkan mungkin sepenuhnya melarang pemutaran film-film asal Amerika di bioskop mereka, sebagai respons terhadap kebijakan tarif tinggi dari Presiden AS, Donald Trump.
Namun alih-alih menunjukkan kekhawatiran, Trump justru menanggapi ancaman tersebut dengan tawa.
"Saya rasa saya pernah dengar hal yang lebih buruk," katanya sambil tertawa, seperti dikutip dari Variety, Sabtu (12/4).
Langkah ini dipicu oleh kebijakan terbaru Trump yang menaikkan tarif impor barang China hingga 125%. Tak tinggal diam, China pun membalas dengan tarif sebesar 84% untuk produk-produk asal Amerika.
Di tengah panasnya situasi, China memutuskan untuk membatasi film-film Hollywood yang akan ditayangkan. Menurut Administrasi Film China, langkah ini diambil demi "mengikuti preferensi pasar" dan "menghormati pilihan penonton lokal." Namun secara tersirat, ini dianggap sebagai sanksi tak resmi terhadap industri hiburan Amerika.
"Tindakan sepihak pemerintah AS dalam menerapkan tarif secara berlebihan, jelas akan memengaruhi minat penonton lokal terhadap film-film Amerika," tulis pernyataan resmi dari otoritas film China.
Yang menarik, keputusan ini datang di saat film Minecraft justru mencetak sukses besar di China, dengan pendapatan pembukaan mencapai USD 313 juta atau sekitar Rp 5,2 triliun—mengalahkan dominasi film lokal seperti Ne Zha 2 yang meraup total USD 2,11 miliar atau Rp 35,4 triliun.
Sementara itu, sejumlah film blockbuster dari Hollywood seperti Thunderbolts, Mission: Impossible, dan Superman versi reboot tengah bersiap untuk rilis musim panas. Namun kini jadwal perilisan di China pun jadi tanda tanya besar—apakah akan ditunda atau bahkan dibatalkan sepenuhnya.
Di sisi lain, perusahaan bioskop IMAX menyatakan tetap optimistis. Meskipun adanya pembatasan, mereka meyakini bisnis mereka di China tidak akan terdampak signifikan.
"Kami yakin jadwal IMAX di China tidak akan terpengaruh secara material," ujar perwakilan IMAX dengan tenang. (*)