Tren AI Ghibli Disorot, Studio Ghibli dan Animator One Piece Marah

totoro salah satu film produksi studio ghibli--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Tren edit foto bergaya Studio Ghibli tengah mendominasi media sosial dalam beberapa hari terakhir. Studio animasi asal Jepang tersebut dikenal dengan palet warna pastel yang lembut, nuansa hangat, serta elemen magis yang khas, membuat banyak penggemar terpikat dengan gaya seninya.
Namun, viralnya fitur terbaru dari OpenAI yang memungkinkan pengguna mengubah foto menjadi ilustrasi ala Ghibli justru memicu kontroversi. Studio Ghibli sendiri bereaksi keras terhadap tren ini, merasa bahwa karya mereka telah disalahgunakan.
Tak hanya pihak Ghibli, sejumlah tokoh industri animasi juga mengecam fenomena ini. Sutradara dan animator dari serial anime One Piece turut menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap tren AI ini.
Henry Thurlow: "Ini Hanya Trolling"
Animator terkenal Henry Thurlow, yang telah mengerjakan berbagai proyek besar seperti One Piece, Naruto, Castlevania, Pokémon, hingga JoJo's Bizarre Adventure, turut mengkritik tren AI Ghibli ini.
"Saya tidak mengerti apa yang dipikirkan orang-orang yang membuat gambar AI ini, selain hanya menyinggung dan membuat marah seniman aslinya," ujar Thurlow melalui akun media sosialnya, seperti dikutip dari Comicbook, Sabtu (29/3/2025).
Menurutnya, seni tidak bisa dibuat begitu saja oleh kecerdasan buatan tanpa usaha dan dedikasi.
"Kalau kamu tidak mau menghabiskan waktu untuk menjadi koki hebat, kamu tidak pantas mendapatkan bintang Michelin. Kalau kamu tidak berdedikasi untuk berakting, kamu tidak layak memenangkan Oscar. Dan jika kamu tidak mau mengabdikan diri pada dunia animasi atau seni, lebih baik menjauh dari industri ini," tegasnya.
Miyazaki: "Penghinaan terhadap Kehidupan"
Sikap menolak AI dalam dunia animasi bukan hal baru. Hayao Miyazaki, pendiri Studio Ghibli sekaligus sutradara legendaris, pernah menyatakan ketidaksukaannya terhadap teknologi AI dalam sebuah wawancara tahun 2019.
"Siapa pun yang menciptakan hal-hal ini tidak memahami apa itu rasa sakit. Saya benar-benar muak. Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya. Menurut saya, ini adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri," ucapnya dengan tegas.
Dengan meningkatnya penggunaan AI dalam dunia kreatif, perdebatan mengenai etika dan dampaknya terhadap industri animasi tampaknya akan terus berlanjut.