Deretan Pelatih Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang Lengser

Reporter: Ros |

Editor: Ros Suhendra |

Sabtu , 29 Mar 2025 - 09:14

Korban Berjatuhan! Deretan Pelatih Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang Lengser--

3. Philippe Troussier (Vietnam)

Vietnam lebih dulu mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Philippe Troussier pada Maret 2024.

BACA JUGA:Geger! Stafsus Menpora Bicara

Pelatih asal Prancis ini kehilangan posisinya setelah timnya kalah dua kali dari Indonesia dengan skor 0-1 di Jakarta dan 0-3 di Hanoi. Federasi Sepak Bola Vietnam tidak ingin mengambil risiko lebih jauh, sehingga memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Troussier demi mencari perubahan.

4. Roberto Mancini (Arab Saudi)

Meski memiliki nama besar sebagai pelatih yang membawa Italia juara Euro 2020, Roberto Mancini tetap tak luput dari tekanan di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Arab Saudi memecatnya pada Oktober 2024 setelah hanya empat pertandingan. Penampilan The Green Falcons di bawah arahannya dinilai kurang meyakinkan, sehingga posisinya digantikan oleh Herve Renard, yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi tim.

5. Tintín Marquez (Qatar)

Timnas Qatar juga mengalami gejolak. Tintín Marquez, yang menggantikan Carlos Queiroz, hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya diberhentikan.

Federasi Qatar memutuskan untuk menggantinya dengan Luis García pada akhir 2024 setelah performa tim tidak stabil dan hanya berada di posisi keempat Grup A.

deretan pelatih kualifikasi piala dunia 2026 zona asia yang lengser                            koranprabumulihpos.com - kualifikasi piala dunia 2026 zona asia berlangsung sengit dan penuh tekanan. beberapa federasi sepak bola peserta bahkan telah mengambil langkah drastis dengan memecat pelatih atau menerima pengunduran diri mereka.
persaingan ketat dan ekspektasi tinggi membuat posisi pelatih menjadi sangat rentan. hingga akhir maret 2025, setidaknya enam pelatih dari berbagai tim nasional harus meninggalkan jabatannya akibat hasil yang dianggap kurang memuaskan.
 
1. paulo bento (uni emirat arab)
pada 26 maret 2025, kabar mengejutkan datang dari uni emirat arab (uea). meski baru saja membawa timnya menang dramatis 2-1 atas korea utara lewat gol di menit ke-98, paulo bento justru dipecat oleh federasi sepak bola uea.
padahal, kemenangan itu seharusnya meningkatkan peluang uea untuk lolos ke piala dunia 2026. mereka kini berada di peringkat ketiga grup, hanya selisih empat poin dari uzbekistan di posisi kedua, dengan dua laga tersisa melawan uzbekistan dan kirgistan pada juni mendatang.
baca juga:menakar peluang timnas indonesia ke piala dunia 2026: asa yang masih menyala
baca juga:dilirik inter milan? jay idzes pilih fokus ke timnas indonesia
keputusan pemecatan yang mendadak ini menunjukkan betapa besarnya tekanan bagi federasi untuk memastikan kelolosan ke turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia.
 
2. graham arnold (australia)
graham arnold memilih mundur dari kursi kepelatihan australia usai hasil imbang tanpa gol melawan indonesia pada 10 september 2024 di stadion utama gelora bung karno.
kegagalan meraih kemenangan atas indonesia menimbulkan kekecewaan besar di kalangan suporter australia. setelah beberapa bulan mempertimbangkan masa depannya, arnold akhirnya resmi mundur pada maret 2025, menjadikannya salah satu pelatih yang harus angkat kaki di tengah perjalanan kualifikasi.
 
3. philippe troussier (vietnam)
vietnam lebih dulu mengambil langkah tegas dengan memberhentikan philippe troussier pada maret 2024.
baca juga:ole romeny bersinar, tapi lini belakang timnas indonesia bikin was-was
baca juga:geger! stafsus menpora bicara 
pelatih asal prancis ini kehilangan posisinya setelah timnya kalah dua kali dari indonesia dengan skor 0-1 di jakarta dan 0-3 di hanoi. federasi sepak bola vietnam tidak ingin mengambil risiko lebih jauh, sehingga memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan troussier demi mencari perubahan.
 
4. roberto mancini (arab saudi)
meski memiliki nama besar sebagai pelatih yang membawa italia juara euro 2020, roberto mancini tetap tak luput dari tekanan di kualifikasi piala dunia 2026.
arab saudi memecatnya pada oktober 2024 setelah hanya empat pertandingan. penampilan the green falcons di bawah arahannya dinilai kurang meyakinkan, sehingga posisinya digantikan oleh herve renard, yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi tim.
 
5. tintín marquez (qatar)
timnas qatar juga mengalami gejolak. tintín marquez, yang menggantikan carlos queiroz, hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya diberhentikan.
baca juga:australia tekuk timnas indonesia 5-1, begini kondisi klasemen grup c
baca juga:timnas indonesia terpuruk di sydney, erick thohir: kami akan bangkit
federasi qatar memutuskan untuk menggantinya dengan luis garcía pada akhir 2024 setelah performa tim tidak stabil dan hanya berada di posisi keempat grup a.
sebagai tuan rumah piala dunia 2022, ekspektasi terhadap qatar cukup tinggi. namun, hasil yang tidak sesuai harapan membuat federasi tidak ragu untuk melakukan pergantian pelatih.
 
6. shin tae-yong (indonesia)
salah satu pemecatan yang paling emosional adalah berakhirnya era shin tae-yong sebagai pelatih timnas indonesia.
pelatih asal korea selatan ini cukup dicintai oleh publik sepak bola tanah air, tetapi federasi memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya pada awal januari 2025. hal ini terjadi setelah hasil tim yang dianggap belum konsisten di kualifikasi.
baca juga:takluk 1-5 dari australia 1-5, erick thohir: peluang timnas indonesia belum tertutup!
baca juga:australia terlalu tangguh, timnas indonesia harus akui kekalahan 1-5
sebagai pengganti, pssi menunjuk legenda belanda, patrick kluivert, untuk memimpin garuda menuju babak selanjutnya. timnas indonesia sendiri saat ini masih berjuang di posisi keempat grup c dengan harapan bisa lolos ke babak keempat.
 
7. jesus casas (irak)
pelatih irak, jesus casas, menjadi korban terbaru usai timnya mengalami kekalahan mengejutkan 1-2 dari palestina.
hasil tersebut membuat posisi irak di klasemen grup b terguncang, dan federasi akhirnya memutuskan untuk melakukan pergantian di kursi kepelatihan demi menjaga peluang lolos ke putaran berikutnya.
kualifikasi piala dunia 2026 zona asia menjadi bukti bahwa tekanan bukan hanya dialami para pemain, tetapi juga pelatih.
baca juga:laga krusial timnas indonesia vs australia, kluivert sebut ada perubahan di skuad garuda
baca juga:tak ada tekanan, jay idzes percaya timnas indonesia bisa kejutkan australia
ekspektasi tinggi dari federasi, suporter, dan media menjadikan posisi pelatih sebagai pekerjaan yang penuh risiko. bahkan, satu hasil buruk saja bisa berujung pada pemecatan atau pengunduran diri.
dengan dua laga kualifikasi tersisa pada bulan juni, bukan tidak mungkin daftar pelatih yang terdepak akan terus bertambah. kualifikasi ini benar-benar menjadi ujian ketat yang tidak mengenal belas kasihan.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Prabumulih Pos 14 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan