20 Pasang Pengantin Baru Jadi Pilot Project Keluarga Muda, Capil Terbitkan KTP dan KK Baru

--

SUMSEL - 20 pasang Pengantin baru yang telah mengikuti kegiatan SeTiA (Sekolah Pengantin Anyar) yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Muara Enim, akan dijadikan pilot projet keluarga Muda yang sakinah mawadah warahmah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kabupaten Muara Enim Vivi Mariani SSi, MBmd Apt, pada saat penutupan kegiatan SeTiA (Sekolah Pengantin Anyar) Tahun 2023 di Hotel Grand Zuri Muara Enim, Jumat (3/11).

Hadir dalam kegiatan tersebut anggota Komisi IV DPRD Muara Enim Izzudin Efendi SE, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim Drs Risman Effendi MSi dan 20 pasang Pengantin Baru se-Kabupaten Muara Enim.

Menurut Vivi, bahwa kegiatan ini merupakan inovasi dari DPPA Muara Enim dalam rangka untuk mencari formula yang terbaik dalam menjadikan keluarga muda yang sakinah mawadah warahmah, mulai dari penanganan masalah kesehatan seperti stunting, KDRT, Sosial, agama dan sebagainya.

Dalam kegiatan ini, seluruh pengantin baru telah diberikan pembekalan tersebut sehingga ketika mereka mengarungi bahtera rumah tangga akan lebih siap menghadapi permasalahan yang akan mereka hadapi.

"Setelah kegiatan ini mereka tidak kami lepas tetapi tetap kami pantau melalui group. Kami sediakan nomor contact yang bisa dihubungi jika ingin konsultasi atau memecahkan suatu permasalahan. Kami ingin ini menjadi piloct project untuk angkatan lainnya kedepan," ujar mantan Kadinkes Muara Enim ini.

Lanjut Vivi, kedepan Pemkab Muara Enim menargetkan penurunan angka stunting, makanya untuk peserta SeTiA ini diambil dari kecamatan yang lokus stunting.

Penanganan stunting bukan setelah terkena stunting tetapi yang lebih bagus sebelum terkena stunting.

Penyebab stunting bukan hanya dipengaruhi asupan gizi saja, tetapi ternyata oleh.pola asuh juga.

Ini terbukti, sekitar 20 persen anak-anak yang terkena stunting berasal dari keluarga menengah keatas, ini berarti bukan dari asupan gizi semata tetapi juga oleh pola asuh.

 

Selain itu, masalah KDRT terhadap perempuan dan anak serta penceraian. Kesemuanya ini, yang paling banyak ditemui dalam berumah tangga.

"KDRT terhadap laki-laki juga ada tetapi presentasenya sangat kecil bila dibandingkan KDRT terhadap perempuan dan anak," pungkasnya.

Anggota Komisi IV DPRD Muara Enim Izzudin Efendi SE, sangat mengapresiasi atas kegiatan ini sebab program ini sangat tepat sasaran yang menyasar para pengantin baru.

Kedepan, pesertanya lebih banyak lagi sehingga target yang diinginkan akan lebih cepat tercapai, sebab jika dibandingkan dengan jumlah pengantin baru di Kabupaten Muara Enim setiap minggunya hampir 200 pasang, maka seyogyanya peserta ditingkatkan.

"Saya harap semua pelajaran dan pengetahuan yang didapat untuk diimplementasikan dan menjadi contoh untuk pasangan pengantin baru lainnya. Bersyukurlah bisa terpilih karena tidak seluruh pengantin bisa mengikuti kegiatan ini," harapnya.

Sementara itu, Kancapil Muara Enim Risman, pihaknya sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan ini, makanya pihaknya melakukan jemput bola dengan membuatkan KTP dan KK baru secara gratis.

Dengan telah dipecahnya KK dan KTP baru maka ketika mereka mempunyai momongan bisa langsung dibuatkan Akta Kelahiran dan KIA.

Terpisah, menurut salah satu pasang pengantin baru yakni Gito (24) dan Restari (24) warga desa Pagar Gunung, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, bahwa dirinya sangat bersyukur bisa terpilih dari sekian banyak pasang pengantin baru untuk mengikuti program ini.

Apalagi materi yang diberikan sangat bermanfaat sebab banyak ilmu dan pengalaman yang sebelumnya ia belum ketahui dengan kegiatan ini bisa lebih tahu dan baru ada yang tahu.

"Kami seumur hidup belum pernah tidur di hotel. Mungkin ini hadiah kami bulan madu di hotel," ujar Gito.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER