Menag Nasaruddin Umar: Peran Strategis Pers dalam Pencerahan Umat dan Ketahanan Pangan

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional (HPN) 2025. 

Dalam pesannya, Menag berharap agar pers di Indonesia terus berkembang dan berperan aktif dalam memberikan edukasi serta pencerahan bagi masyarakat.

Menurut Menag, peran pers sangat vital tidak hanya sebagai pilar demokrasi, tetapi juga dalam pelestarian lingkungan hidup dan mewujudkan ketahanan pangan. 

“Selamat Hari Pers Nasional. Semoga pers tetap menjadi pencerah umat, berperan dalam menjaga alam dan ketahanan pangan Indonesia,” ujarnya di Jakarta pada Minggu 9 Februari 2025.

BACA JUGA:Dibangun Sejak 1841, Kelenteng Kwan Tie Miaw Pangkalpinang Sempat Terbakar di 1998

BACA JUGA:Menteri Agama Imbau Peningkatan Koordinasi Menjelang Pelaksanaan Haji 2025

Menag juga mengungkapkan terima kasih atas kerjasama yang terjalin antara pers dan Kementerian Agama, yang turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan serta memperkuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia, termasuk dalam menjaga keseimbangan alam.

Menag memberikan apresiasi terhadap tema HPN 2025, yakni "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa". Tema tersebut dinilainya sangat relevan dengan tantangan global saat ini, mengingat perubahan iklim yang kian mempengaruhi kehidupan.

Laporan World Bank (2023) menunjukkan bahwa lebih dari 216 juta orang di berbagai belahan dunia berisiko mengalami migrasi paksa akibat dampak perubahan iklim pada tahun 2050.

Bencana alam, seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan, selain merusak ekosistem, juga berpotensi mengancam ketahanan pangan. Dalam skala tertentu, bencana ini bisa memicu persaingan untuk sumber daya alam dan bahkan menimbulkan konflik. 

BACA JUGA:Menteri Agama Imbau Peningkatan Koordinasi Menjelang Pelaksanaan Haji 2025

BACA JUGA:Meningkatnya Minat Umrah, Kemenag Siapkan Perlindungan Jemaah dengan Asuransi

Laporan Global Risk Report 2024 dari World Economic Forum (WEF) menyoroti perubahan iklim sebagai ancaman utama terhadap stabilitas global dalam dekade mendatang.

Menurut Menag, menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab agama. Tidak hanya pemerintah atau aktivis lingkungan yang memiliki tugas ini, tetapi juga seluruh umat manusia.