Proyek Bendungan Raksasa China Bikin India dan Bangladesh Waswas

proyek hidroelektrik terbesar di dunia--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – China berencana membangun bendungan raksasa di wilayah Medog, Tibet, yang digadang-gadang bakal menjadi proyek hidroelektrik terbesar di dunia. Jika terealisasi, bendungan ini akan melampaui kapasitas Bendungan Tiga Ngarai, yang saat ini merupakan bendungan terbesar di dunia.

Sungai Yarlung Tsangpo, yang bermula dari Dataran Tinggi Tibet, mengalir ke India sebagai Sungai Brahmaputra dan ke Bangladesh sebagai Sungai Jamuna. Rencana besar China ini pun memicu kekhawatiran di kedua negara tersebut, mengingat dampaknya terhadap ketersediaan air bagi jutaan penduduk di hilir sungai.

Mengutip laporan The Interpreter (7/2/2025), proyek ini berpotensi mengubah pola aliran air secara signifikan, yang dapat berdampak pada sektor pertanian, perikanan, dan kebutuhan domestik di wilayah hilir.

Pemerintah China menyatakan bahwa proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan tenaga air Tibet yang melimpah, mengurangi ketergantungan pada batu bara, serta mendukung target netralitas karbon pada 2060. Bendungan ini diperkirakan memiliki kapasitas listrik hingga 60 gigawatt, hampir tiga kali lipat lebih besar dari Bendungan Tiga Ngarai, dengan estimasi biaya sekitar USD 137 miliar.

Dampak bagi India dan Bangladesh

India, yang sangat bergantung pada Sungai Brahmaputra, diperkirakan akan menghadapi tantangan serius jika China mengendalikan aliran air. Sungai ini menjadi sumber utama bagi negara bagian Assam, Arunachal Pradesh, serta kawasan timur laut lainnya, yang menopang kehidupan sekitar 130 juta orang dan mendukung lebih dari 6 juta hektar lahan pertanian.

Jika aliran air dialihkan atau dikendalikan oleh China, India bisa mengalami banjir ekstrem di musim hujan serta kekeringan parah di musim kemarau.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Indo-Pacific Affairs (2024) juga memperingatkan bahwa China memiliki potensi untuk memanipulasi pelepasan air, yang dapat berdampak pada ekonomi dan strategi geopolitik India. Selain itu, para ahli hidrologi di India mengkhawatirkan bahwa bendungan ini akan mengurangi aliran sedimen, yang berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah di wilayah timur laut India.

Proyek ini masih dalam tahap perencanaan, tetapi ketegangan antara China, India, dan Bangladesh terkait pengelolaan air semakin meningkat. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER