Pilkada 2024: 83 Pengawas Bawaslu Meninggal Dunia

Pilkada 2024: 83 Pengawas Bawaslu Meninggal Dunia --ist

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM -Selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia melaporkan bahwa sebanyak 83 anggota adhoc dari Bawaslu meninggal dunia.

Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, dalam Rapat Kerja yang diselenggarakan oleh Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin.

Rahmat Bagja juga menyebutkan bahwa sejumlah petugas pengawas pemilu (panwaslu) mengalami sakit selama Pilkada berlangsung.

"Kami ingin melaporkan hal yang paling penting, yakni selama pelaksanaan tugas, terdapat 83 pengawas adhoc kami yang meninggal dunia, 19 petugas mengalami sakit berat, 31 petugas sakit ringan, 4 petugas mengalami cacat, 23 petugas luka berat, dan 45 petugas luka ringan," ujarnya.

BACA JUGA:Puspenma Kemenag Bakal Rekrutmen Beasiswa Indonesia Bangkit 2025

BACA JUGA:PT Pusri Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi 2025, Siapkan 1.402,80 Ton Pupuk Urea Bersubsidi

Dia menambahkan bahwa mayoritas dari petugas yang meninggal dunia berasal dari Panitia Pengawas Pemilu di tingkat kelurahan/desa (PKD).

Bagja juga menjelaskan bahwa petugas yang meninggal dunia menerima santunan lebih dari Rp40 juta.

"Sebagian besar kejadian tersebut terjadi pada pengawas adhoc di tingkat PKD. Bawaslu memberikan dukungan melalui BPJS serta santunan kemanusiaan bagi yang mengalami kecelakaan dan meninggal dunia," jelas Bagja.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa selain santunan dari pemerintah yang mencakup Rp36 juta untuk yang meninggal dunia dan Rp10 juta untuk biaya pemakaman.

Bawaslu juga telah beberapa kali mengeluarkan surat resmi Ketua Bawaslu yang mengajak masyarakat untuk bergotong-royong membantu pengawas pemilu yang meninggal dunia. "Jadi, total santunan yang diterima bisa lebih dari Rp40 juta," tutup Bagja.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER