Peran Strategis Sumsel Menuju Swasembada Pangan 2027

Peran Strategis Sumsel Menuju Swasembada Pangan 2027--IG Pemprov Sumsel

SUMSEL, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengajak Provinsi Sumatera Selatan untuk berperan penting dalam mendukung suksesnya Program Swasembada Pangan di Indonesia yang direncanakan pada tahun 2027.

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan yang berlangsung di Griya Agung Palembang pada Senin (13/5/2025), Zulkifli Hasan memimpin diskusi dengan berbagai pihak termasuk Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, serta sejumlah anggota DPR RI dan stakeholder terkait.

Zulkifli Hasan menegaskan bahwa tujuan utama rakor ini adalah untuk menyatukan visi dalam menyukseskan Program Swasembada Pangan, yang menjadi salah satu prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, sejumlah langkah perlu segera diambil untuk mengatasi permasalahan yang ada, seperti perbaikan irigasi dan distribusi pupuk, serta pembukaan lahan baru, agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan.

Sumatera Selatan, dengan potensi lahan yang luas hampir mencapai 500 ribu hektar, memiliki peran strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan. Provinsi ini diharapkan menjadi pusat produksi pangan, terutama dalam komoditas seperti beras, jagung, garam, dan gula. Zulkifli Hasan menekankan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada optimalisasi lahan, dan pemerintah pusat sangat fokus pada hal ini.

BACA JUGA:Wamentan Desak Tengkulak Tak Memanfaatkan Petani, Harga Gabah Sumsel Terendah di Indonesia

BACA JUGA:Menko Pangan Tegaskan Pemerintah Harus Serap Gabah Petani Rp6.500 per Kg, Tidak Ada Toleransi!

Selain itu, ia mengumumkan penyesuaian harga gabah yang akan naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram, dan harga jagung yang juga akan meningkat dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram. "Pada 15 Januari mendatang, Bulog akan mulai membeli gabah dengan harga baru, sedangkan jagung mulai dibeli pada bulan Februari," tambahnya. Ia juga meminta agar semua pihak mendukung program ini, mengingat masa panen yang akan datang pada Februari hingga April.

Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menyampaikan bahwa provinsi ini memiliki 8.973.168 penduduk dengan luas wilayah 87.071,41 km² yang terdiri dari 17 kabupaten/kota. Produksi beras Sumatera Selatan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 1.635.610 ton, dengan surplus sebesar 789.550 ton, angka tertinggi dalam empat tahun terakhir. Selain beras, provinsi ini juga telah mencapai swasembada dalam komoditas pangan lainnya, seperti ikan dan telur ayam ras.

Elen Setiadi juga mengungkapkan bahwa Sumsel mengirim surplus beras, telur ayam, dan daging ke beberapa daerah seperti Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Untuk memenuhi kebutuhan pangan lainnya, Sumsel melakukan kerjasama antar daerah dengan provinsi lain.

Perekonomian Sumsel pada tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,9%, dengan inflasi rendah sebesar 1,87%. Namun, angka kemiskinan di provinsi ini masih sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, yakni 10,97%.

Berbagai langkah telah diambil untuk menjaga dan meningkatkan produksi pangan di Sumsel, termasuk percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), peningkatan ketahanan pangan, serta pengembangan BUMD dan sektor UMKM.

Gubernur juga menegaskan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk menyelesaikan masalah seperti inflasi, stunting, kekurangan gizi, serta pengentasan kemiskinan.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Sumsel dan PT Belitang Jaya untuk implementasi program cetak sawah dan pembangunan penggilingan padi modern sebagai bagian dari PSN di lahan sawah pasang surut dan rawa lebak tanah mineral di Sumsel.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER