BNN Tegaskan Perang Melawan Narkoba
BNN Tegaskan Perang Melawan Narkoba--Istimewa
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Marthinus Hukom, menegaskan pentingnya menjadikan narkoba sebagai musuh bersama bagi bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers terkait pengungkapan kasus narkoba di Jakarta, Selasa, di mana ia mengungkapkan bahwa masih ada sebagian masyarakat yang menganggap narkoba sebagai solusi untuk mengatasi masalah ekonomi mereka.
Menurut Marthinus, anggapan bahwa narkoba bisa menjadi jalan keluar dari masalah adalah pandangan yang salah.
Meskipun narkoba terkadang dianggap sebagai solusi cepat, dampak negatif yang ditimbulkan sangat besar, termasuk kerusakan moral, putus sekolah, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan, dan gangguan ketertiban umum.
BACA JUGA:Apakah Kamu Punya Mindset di Atas Rata-rata? Cek 10 Tanda Ini
BACA JUGA:Cicipi Keunikan Burgo, Kuliner Khas Palembang yang Menggoda Selera
Ia juga menekankan bahwa bandar dan pengedar narkoba hanya menawarkan ilusi kebebasan, sementara mereka sebenarnya sedang merusak tatanan sosial dan moral masyarakat. Oleh karena itu, Marthinus menegaskan bahwa aparat penegak hukum harus berperan aktif untuk menjauhkan masyarakat, petugas, dan aparat dari pengaruh narkoba.
Jika ada aparat yang terlibat dalam kasus narkotika, ia berharap institusi terkait tidak merasa malu untuk mengungkapkan keterlibatan tersebut, karena jika itu terjadi, lembaga tersebut justru akan membiarkan praktik narkoba terus berkembang.
"Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap aparat yang terlibat," tegasnya, menambahkan bahwa seluruh pihak terkait, termasuk Kapolri, Kabareskrim, dan Menteri Imigrasi, berkomitmen untuk menanggulangi masalah ini.
Marthinus juga meminta dukungan dari masyarakat, karena bandar narkoba sering kali memiliki kekuatan finansial yang besar untuk melawan penegakan hukum.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa BNN akan terus berkolaborasi dan memperkuat jaringan intelijen di seluruh Indonesia untuk menutup akses dan jaringan narkoba, baik internasional maupun domestik. "Kami tidak bisa melakukannya sendirian," pungkasnya.(*)