Bertahun-tahun Dibiarkan, Jalan di Ogan Ilir Membahayakan Pengguna

Keluhan Jalan Rusak Meningkat, Pemerintah Diminta Segera Bertindak--
OGAN ILIR, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Warga mengeluhkan kondisi jalan penghubung antara Desa Muaradua, Kecamatan Pemulutan, dan Desa Talang Pangeran Ulu, Kecamatan Pemulutan Barat, yang sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak tanpa perbaikan.
Tidak hanya jalan yang amblas, miring, dan berlubang, jembatan pelat di area tersebut juga sudah jebol, membahayakan pengguna jalan. Kandar, salah satu warga, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan ini sering menyebabkan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terperosok, terutama saat malam hari.
"Khusus kendaraan roda empat harus ekstra hati-hati. Banyak pelat jembatan yang jebol, sehingga rawan terperosok," ujar Kandar.
Masalah semakin parah karena salah satu sisi jalan yang berbatasan dengan Sungai Ogan kehilangan tembok penahan sepanjang 30 meter, yang telah roboh ke arah sungai. Akibatnya, jalan menjadi rawan longsor dan membahayakan pengguna.
"Kalau terus dibiarkan, kondisinya bisa semakin parah. Harapan kami, pemerintah segera merespons keluhan ini sebelum ada korban," tambahnya.
Kepala Dinas PUPR Ogan Ilir, Ruslan, menjelaskan bahwa perbaikan jalan dan tembok penahan tersebut memerlukan anggaran besar, sehingga harus diusulkan ke Tim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD).
"Jika jalan putus atau kendaraan tidak bisa melintas, kami akan segera melakukan perbaikan sementara. Tapi untuk solusi jangka panjang, anggaran besar dibutuhkan," terang Ruslan.
Ia juga menegaskan bahwa sesuai visi dan misi bupati, jalan penghubung dari kota ke pedesaan harus dalam kondisi baik. Namun, faktor cuaca, seperti hujan deras, turut mempercepat kerusakan jalan tersebut.
Ruslan memastikan akan mengecek keluhan warga secara langsung dan mencari solusi yang terbaik untuk perbaikan. (*)