PLN Ubah Puluhan Juta Tiang Listrik Menjadi SPKLU, Siap Dukung Kendaraan Listrik

PLN Ubah Puluhan Juta Tiang Listrik Menjadi SPKLU, Siap Dukung Kendaraan Listrik--Istimewa

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana mengubah puluhan juta tiang listrik menjadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) guna mendukung perkembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

Rencananya, PLN akan mengubah hingga 40 juta tiang listrik menjadi SPKLU, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan pengguna kendaraan listrik di Indonesia.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa perusahaan memiliki banyak tiang listrik yang dapat dimanfaatkan untuk proyek ini. Menurutnya, inisiatif ini sangat tepat waktu, mengingat tingginya permintaan pengisian daya di SPKLU, terutama saat musim libur panjang seperti Lebaran.

"Kami memanfaatkan tiang listrik yang jumlahnya mencapai 40 juta untuk membangun SPKLU. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kenyamanan pengguna kendaraan listrik," ujar Darmawan dalam keterangannya pada Rabu, 4 Desember 2024.

BACA JUGA:Cegah Kemacetan Nataru 2024, Kemenhub Gratiskan Angkutan Motor dengan Kereta Api. Ini rutenya!

BACA JUGA:Komisi II DPR dan KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang 2025, Ini Alasannya!

Darmawan juga menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk terus menjalankan tugasnya dengan baik. Ia menambahkan bahwa ini juga menjadi bukti bahwa PLN selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"PLN tidak bisa dipandang sebelah mata, kami harus memastikan layanan ini berfungsi optimal, terutama di masa-masa sibuk," ujar Darmawan.

Saat ini, PLN telah memiliki 248 SPKLU yang tersebar di 104 lokasi. Namun, layanan ini kerap kali lebih sibuk pada periode libur besar seperti Lebaran.

Meskipun demikian, Darmawan menegaskan bahwa penambahan SPKLU tetap diperlukan untuk memastikan tidak ada antrean panjang bagi pemilik kendaraan listrik yang membutuhkan pengisian daya.

"Walaupun ada saat-saat tertentu SPKLU kami kurang ramai, kami tidak bisa membiarkan antrean panjang terjadi di saat-saat penting seperti Lebaran," tutup Darmawan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER