Bulog Jadi Badan Otonom, Zulkifli: Perluas Tugas Stabilkan Harga Pangan

Bulog Jadi Badan Otonom, Zulkifli: Perluas Tugas Stabilkan Harga Pangan--Foto: Prabupos

Jakarta, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa setelah Bulog menjadi badan otonom, lembaga ini akan memperluas jangkauan komoditas yang akan dikelola dalam upaya stabilisasi harga pangan.

Selama ini, Bulog, yang berada di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki tanggung jawab untuk mengatur kestabilan harga beras, jagung, dan kedelai. Ke depan, diharapkan Bulog juga dapat mengambil peran dalam pengelolaan komoditas lainnya, seperti gula.

Menurut Zulkifli, "Sangat penting bagi Bulog untuk dapat mengelola beras dan jagung dengan baik. Jika mereka bisa menambahkan komoditas lain seperti gula, itu sudah sangat luar biasa, karena belum ada pihak lain yang mampu menangani ketiga komoditas tersebut secara simultan," ujar Zulkifli dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

Zulkifli juga menyatakan bahwa proses transformasi Bulog yang sedang berlangsung bertujuan menjadikan lembaga ini lebih kuat dalam memastikan kestabilan pasokan dan harga pangan di tingkat nasional.

BACA JUGA:ASUS Zenfone 9: Performa Snapdragon 8+ Gen 1 dan Konektivitas 5G dalam Desain Kompak

BACA JUGA:Daftar Lengkap Pemenang Indonesian Music Awards (IMA) 2024

Proses perubahan tersebut telah dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Transformasi ini mencakup perubahan struktur lembaga, sistem keuangan, serta status kepegawaian.

Menteri Pangan itu berharap perubahan ini bisa segera terlaksana untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan yang diharapkan tercapai pada 2027.

"Setelah transformasi, Bulog diharapkan menjadi lembaga yang lebih kuat dan dapat berfungsi sebagai stabilisator serta penyangga pangan nasional. Ini bisa dicapai melalui Perpres atau undang-undang," jelasnya.

Sebelumnya, Zulkifli menekankan pentingnya peran Bulog dalam mencapai swasembada pangan, salah satu visi Presiden. Bulog, katanya, akan sangat bergantung pada tugasnya dalam menyerap gabah dan jagung dari petani.

BACA JUGA:Infinix Hot 50 Pro+, Smartphone Tipis dengan Layar AMOLED dan Kinerja Luar Biasa

BACA JUGA:Unggul Dalam Tata Kelola, BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024

Dengan adanya transformasi ini, Bulog tidak lagi perlu khawatir mengenai keuntungan atau kerugian yang biasa dihitung dalam struktur korporasi atau BUMN.

"Bulog yang lancar dalam pembelian dan pengelolaan dana akan lebih efektif. Jika terus-menerus memikirkan bunga dan perhitungan untung rugi, proses ini tidak akan berjalan optimal. Oleh karena itu, pembahasan tentang transformasi kelembagaan Bulog menjadi hal yang sangat penting," tambah Zulkifli.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER