Smile 2: Sekuel yang Lebih Menggigit
Smile 2--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Dengan anggaran hanya 17 juta dolar, Smile karya Parker Finn berhasil meraup lebih dari 200 juta dolar secara global. Meskipun tanpa nama besar dan berbasis cerita orisinal, film ini tidak hanya menjadi salah satu horor terbaik, tetapi juga memperkokoh posisi Finn sebagai sutradara horor yang patut diperhatikan. Kini, dengan dukungan dana lebih besar dan deretan aktor ternama, Smile 2 hadir untuk membuktikan bahwa keberhasilan film pertama bukan kebetulan belaka. Jawabannya? Ya!
Cerita Smile 2
Sekuel ini berpusat pada Skye Riley (Naomi Scott), seorang bintang pop yang sedang berjuang mengembalikan reputasinya usai terlibat skandal tahun lalu yang merenggut nyawa kekasihnya. Konser mendatang adalah pertaruhannya. Sang ibu (Rosemarie DeWitt) memperingatkan bahwa jika Skye gagal, semua yang ia bangun akan sia-sia.
Dalam tekanan tersebut, Skye harus menghadapi pandangan publik yang telah mencapnya sebagai pecandu narkoba. Bahkan untuk membeli obat penghilang rasa sakit pun ia harus melakukannya secara diam-diam. Namun, ketika mendatangi Lewis (Lukas Gage), seorang teman sekaligus bandar, Skye menyaksikan hal yang mengerikan: Lewis mengakhiri hidupnya di depan matanya.
Jika kamu telah menonton Smile pertama, maka tahu apa yang terjadi selanjutnya. Teror dimulai ketika Skye melihat senyuman asing yang menyeramkan dari orang-orang di sekitarnya. Ini hanya awal dari mimpi buruk yang tidak mudah dijelaskan, apalagi dipercaya oleh orang lain. Dalam keterasingan ini, ke mana Skye harus mencari bantuan?
Review Smile 2
Dengan anggaran yang lebih besar, Smile 2 tampil dengan skala produksi yang terasa lebih megah. Parker Finn memanfaatkan anggaran tersebut untuk menciptakan dunia yang lebih luas dan kompleks. Desain produksinya mampu menangkap dunia Skye yang terasa besar namun sekaligus menyesakkan. Beberapa adegan bahkan lebih menyeramkan dibandingkan film pertama.
Namun, ada kekurangan dalam hal elemen kejutan. Premis yang sama membuat pola ceritanya lebih mudah ditebak. Meski demikian, Smile 2 tetap berhasil menakuti, bahkan memicu rasa penasaran untuk menyaksikan kelanjutan franchise ini.
Keputusan Finn untuk menempatkan karakter utama dengan trauma mendalam adalah langkah cerdas. Skye Riley, yang sudah menghadapi banyak masalah sebelum cerita dimulai, menjadi subjek yang tepat untuk teror ini. Kombinasi antara trauma pribadi dan kejadian supranatural membuat penonton merasakan kebingungan dan ketakutan yang nyata. Finn sangat ahli menggambarkan pengalaman tersebut, membuat kita merasakan kekacauan dalam pikiran Skye.
Naomi Scott memberikan performa yang memukau. Setelah tampil di Power Rangers, Aladdin, dan Charlie's Angels, perannya di Smile 2 menunjukkan kemampuan aktingnya yang luar biasa. Ia berhasil membuat penonton peduli pada karakter Skye, meskipun kehidupannya mungkin terasa jauh dari relatable.
Kesimpulan
Dengan ending yang cerdas dan membuka banyak kemungkinan, Smile 2 menawarkan masa depan cerah untuk franchise ini. Jika Parker Finn terus menyajikan cerita yang segar dan menegangkan seperti ini, tidak menutup kemungkinan Smile akan menjadi salah satu franchise horor paling menarik di masa mendatang. (*)