JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Berita terbaru datang dari General Motors, produsen otomotif terkemuka asal Amerika Serikat.
General Motors mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan hubungan kerja dengan lebih dari 1.000 karyawan di berbagai lokasi global.
Pengumuman ini dikonfirmasi oleh juru bicara perusahaan pada Rabu, 21 Agustus 2024.
PHK ini khususnya mempengaruhi karyawan yang bekerja di divisi perangkat lunak. Keputusan ini diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur perusahaan.
BACA JUGA:Review Samsung Galaxy S21 FE 5G, Smartphone Kuat Fitur Premium
BACA JUGA:Nasib Mantan Pj Walikota Prabumulih Richard Cahyadi; Dua Kali Ditetapkan Tersangka di Bulan Merdeka
“Untuk merancang masa depan GM, kami perlu menyederhanakan organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan,” kata juru bicara perusahaan.
“Sebagai akibatnya, kami melakukan pengurangan dalam tim tertentu di divisi Perangkat Lunak dan Layanan.”
Meskipun PHK ini signifikan, jumlahnya hanya sekitar 1,3 persen dari total 76.000 karyawan di seluruh dunia, yang meliputi 54.000 karyawan di Amerika Serikat.
Seluruh karyawan GM mendapatkan kompensasi sesuai dengan standar gaji global, dengan 54.000 di antaranya mengikuti standar gaji Amerika Serikat.
BACA JUGA:Jadwal MPL ID S14 Berubah, Pertandingan Dimulai Lebih Awal
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya General Motors untuk mengurangi biaya di tengah ketidakpastian industri otomotif.
Perusahaan ini telah menginvestasikan miliaran dolar dalam pengembangan segmen baru seperti kendaraan listrik dan teknologi perangkat lunak.
Pada bulan April 2023, GM juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 5.000 karyawan tetapnya.