Pesona Tangguk: Alat Tradisional dan Kearifan Suku Rambang yang Menyimpan Sejuta Manfaat
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Tradisi menangkap ikan dengan alat tradisional Tangguk tetap hidup dalam budaya masyarakat di Sumatera Selatan salah satunya suku Rambang.
Tradisi menangkap ikan dengan alat tradisional telah meneruskan warisan ini dari generasi ke generasi.
Dalam konteks perekonomian yang semakin menantang, banyak dari mereka memilih untuk memanfaatkan sumber daya alam sebagai solusi praktis, salah satunya dengan menangkap ikan.
Salah satu alat yang paling khas dan efektif dalam praktik ini adalah tangguk. Alat tradisional ini telah digunakan oleh nenek moyang mereka sejak lama untuk menangkap ikan di sungai Rambang.
BACA JUGA:Jangan Kaget! Bukan Suku Komering Atau Palembang, Ternyata Ini Etnis Terbanyak di Provinsi Sumsel
BACA JUGA:SMPN 8 Prabumulih Cetak Generasi Cerdas dan Berakhlak Mulia
Tangguk, yang terbuat dari rotan dan dianyam sedemikian rupa hingga membentuk lengkungan, terbukti sangat efisien dalam menangkap ikan.
Dengan bentuknya yang unik, tangguk dapat dengan mudah menangkap berbagai jenis ikan seperti seluang, lais, lambak, dan juga udang.
Lubang-lubangnya yang kecil memastikan bahwa ikan dan udang dapat masuk dengan mudah, tetapi tidak bisa keluar lagi.
Selain itu, cara penggunaannya pun cukup sederhana: pegang kedua ujungnya dan tarik ke arah badan untuk menangkap ikan.
BACA JUGA:Waspada Ular Masuk Pemukim, Tim BPBD Prabumulih Siap Evakuasi
BACA JUGA:Bendera Berkibar di Perkampungan Kota Prabumulih, Semarak HUT RI Mulai Terasa
Tradisi menangguk ikan di sungai ini telah menjadi ciri khas masyarakat suku Rambang.
Hasil tangkapan mereka tidak hanya menjadi lauk pendamping nasi, tetapi juga bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti pempek atau difermentasikan untuk penyimpanan jangka panjang.