Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan kerjasama antara perusahaan nasional Sapta Indonesia dan NRC Thailand, produsen senjata dan bahan peledak terbesar di Thailand, untuk mendirikan sebuah fasilitas produksi bubuk mesiu atau gun powder di Indonesia. Kerja sama ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk membangun dan memperkuat sektor pertahanan dan industri pertahanan nasional.
"Rencana investasi NRC Thailand untuk membuat pabrik pembuatan bubuk mesiu atau gun powder patut kita dukung. Kami melihat ini sebagai langkah maju penting yang akan membantu Indonesia menjadi lebih mandiri dalam produksi bahan peledak dan meningkatkan kemampuan pertahanan nasional," ujar Bamsoet usai bertemu pendiri sekaligus pemilik NRC Thailand di Bangkok, dalam keterangannya, Selasa, (28/11/23).
Hadir Direksi NRC Thailand antara lain CEO and Sanga Kiengkham, Managing Director Chanyanuch Kiengkham dan Frédéric Peter Wetzel. Hadir pula Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Robert Kardinal serta Anggota DPD RI Yorrys Raweyai.
Bamsoet menjelaskan, pembangunan pabrik pembuatan bubuk mesiu atau gun powder yang sangat dibutuhkan dunia saat ini akan menjadi pabrik produksi bubuk mesiu pertama di Indonesia. Pabrik itu diharapkan akan menciptakan berbagai peluang kerja baru bagi masyarakat lokal. Selain, akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor.
"Kami percaya bahwa inisiatif ini akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Termasuk penciptaan lapangan kerja dan stimulasi pertumbuhan ekonomi lokal, Selain itu, juga akan memacu inovasi dan kemajuan dalam sektor pertahanan dan keamanan kita," kata Bamsoet.
Staff pengajar (dosen) Universitas Pertahanan RI (UNHAN) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menuturkan NRC Thailand telah bergerak dalam bidang manufaktur senjata dan bahan peledak sejak tahun 2006 dan menjadi pemimpin di bidangnya di Thailand. NRC Thailand telah bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi swasta.
"NRC Thailand selama ini telah memproduksi berbagai produksi amunisi dan senjata. Di antaranya, selongsong peluru artileri antipesawat ukuran 37 mm, selongsong peluru dan peluru ukuran ACP 0,45", selongsong artileri ukuran 105 mm, amunisi shotgun lengkap ukuran 12Gauge dan pistol dengan berbagai," pungkas Bamsoet. (dc)