SUMSEL - Melaksakanan program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya dalam menekan angka stunting khususnya di Kabupaten Muara Enim.
Hal tersebut guna memberi jarak usia anak sehingga bisa mendapatkan hak sebagai anak bukan hanya dari makanan tapi juga sekolah dan lain lain.
Pj Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali MA didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Muara Enim H Rinaldo SSTP MSi, mengatakan bahwa pada zaman dahulu orang tua banyak yang memiliki anak bisa 10 orang lebih.
"Apalagi kalau menikahnya di usia yang produktif seperti 20 tahun, itu bisa saja setiap tahun memiliki anak," ujarnya usai meninjau pelayanan KB di RSIA Karunia Indah Medika dalam rangka hari kesatuan gerak PKK, rabu (23/11).
Lanjutnya, hal tersebut terjadi karena saat itu belum memiliki KB dengan berbagai jenis sehingga jarak antar anak sangat dekat. "Efeknya karena usia terlalu dekat perhatian terhadap anak tentu akan terbagi yang seharusnya mendapat perhatian tau tau sudah punya adik tentunya haknya sebagai anak berkurang," bebernya.
Padahal, lanjutnya, anak hingga usia 12 tahun itu lebih suka bermain dibanding belajar jadi hak anak itu juga harusnya bisa dipenuhi. "Dengan KB jaraknya bisa diatur ya anak itu dua sudah cukup kalau rezehi bisa tiga orang anak," terangnya.
Menurutnya, itu bukan membatasi hak untuk memiliki anak tapi harus dipikirkan juga hak anak, apabila banyak tentu kebutuhannya banyak. "Sekolahnya harus terjamin, makanannua juga, dan terutama kasih sayangnya, tentu kita semua ini anak anak generasi kita itu berkualitas dan bisa lebih baik lagi," ungkapnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Muara Enim H Rinaldo SSTP MSi, menambahkan bahwa KB merupakan salah satu upaya dalam menekan angka stunting di Kabupaten Muara Enim. "Ya kembali lagi kita bukan berbicara mengenai kuantitas tapi kualitas anak kita, jangan sampai kebutuhannya tidak tercukupi apalagi sampai stunting," terangnya.
Berkaitan dengan hal tersebut KB bisa dilakukan untuk memberi jarak setiap anak, dan dengan begitu perhatian terhadap anak juga tercukupi. "Dan alhamdulillah kesadaran masyarakat untuk melakukan KB itu sudah baik dimana dari target 43Ribu orang saat ini sudah tercapai 116 persen," bebernya.
Dan saat ini juga dilaksanakan pelayanan KB dengan target 3.050 orang dari 21 November - 3 Desember dan optimis bisa tercapai. "Karena itu dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan se Kabuapaten Muara Enim, dan semuanya gratis, bahkan kalau dia mau steril biaya istirahatnya perhari diberikan sebesar Rp100Ribu untuk tiga hari," tukasnya.
Jadi, lanjutnya, KB itu tidak menghalangi orang memiliki anak banyak, tapi bagaimana agar anak anak itu yang merupakan generasi penerus bisa berkualitas. "Jadi ayo ber-KB untuk generasi yang berkualitas," pungkasnya. (*)