Bupati juga menyampaikan bahwa wujud dari kebanggaan tersebut bahasa komering digunakan dan diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Ini Pentingnya Gerakan Transisi Paud ke SD Menyenangkan
BACA JUGA:Ini 10 Nama Mentri Pendidikan di Indonesia, Pelaku Pendidikan Wajib Tau
"Penuturan bahasa ibu merupakan wujud kebanggaan kita terhadap bahasa daerah," pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur, Wakimin menambahkan, penghargaan ini didapat berkat komitmen Pemkab OKU Timur yang terus konsisten melakukan revitalisasi bahasa daerah (komering).
Mulai dari pelaksaan revitasisasi, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten dan provinsi, hingga pengimbasan kepada guru-guru.
Selain itu, Pemkab OKU Timur melalui Disdikbud OKU Timur telah memasukan bahasa daerah Komering menjadi pelajaran Muatan Lokal (mulok) sekolah sekolah.
"Ahamdulilah berkat dukungan Pak Bupati Lanosin dan jajaran, OKU Timur menerima penghargaan ini bersama 19 kepala daerah lainnya se-Indonesia.
Bahkan OKU Timur satu-satunya perwakilan dari Provinsi Sumsel," ungkap Wakimin.
Wakimin mengucapkan terimakasih karena Bupati sudah mensupport kinerja Disdikbud dalam melestarikan budaya bahasa Komering.
Berkat dukungan tersebut, mampu mendorong semangat insan pendidikan dalam melakukan pelestarian bahasa Ibu, khususnya bahasa Komering.
Sehingga hari ini OKU Timur mendapatkan penghargaan dari Balai Bahasa tentang revitalisasi bahasa daerah berkat semangat daripada teman-teman insan pendidikan.
"Terima kasih juga kepada para siswa, guru, pengawas dan kepala sekolah beserta jajaran pejabat fungsional. Ini merupakan kado terindah dì Hardiknas tahun 2024," pungkas Wakimin.(sumeks/*)