PRABUMULIH POS- Siswa kelas 9 dan kelas 12 di Kota Prabumulih pasti pengen juga ikut merayakan acara perpisahan bersama teman-teman sekelas dan seangkatan, usai ujian kelulusan.
Namun di Kota Prabumulih tidak ada satuan pendidikan yang berani melaksanakan acara perpisahan, yang sangat meriah dan sangat mewah seperti di tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Ini 10 Nama Mentri Pendidikan di Indonesia, Pelaku Pendidikan Wajib Tau
BACA JUGA:Ini Pentingnya Gerakan Transisi Paud ke SD Menyenangkan
Saat ini satuan pendidikan di kota Prabumulih mengindahkan himbauan dan larangan untuk melakukan pungutan liar di jenjang SMP dan SMA se-sumatera Selatan.
Hingga saat ini belum ada baik SMP maupun SMA dan SMK yang melaksanakan kegiatan perpisahan. Hal ini dikhawatirkan masuk dalam ranah hukum, yang berbenturan dengan Perpres no 87 tahun 2016 tentang saber pungutan liar.
Sedangkan untuk melaksanakan kegiatan dengan dana bantuan operasional sekolah (bos), jelas malah ya aturan karena tidak ada dalam komponen penggunaan dana bos.
Sehingga para kepala sekolah menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi, memutuskan untuk tidak melaksanakan semua kegiatan perpisahan seperti yang di tahun tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Ini 10 Nama Mentri Pendidikan di Indonesia, Pelaku Pendidikan Wajib Tau
BACA JUGA:Ini Pentingnya Gerakan Transisi Paud ke SD Menyenangkan
Namun hal ini tidak menyurutkan semangat bagi beberapa sekolah di Kabupaten Muara Enim. Pantauan Prabumulih pos, beberapa Sekolah tetap melaksanakan acara perpisahan kepada siswa kelas 9 SMP dan kelas 12 jenjang SMA.
Seperti yang dilaksanakan oleh pihak SMA N 1 Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim, tidak merasakan kecaman seramnya menjerat pungutan liar, hingga menggagalkan semua acara seperti perpisahan siswa kelas 12.
Meski hanya dengan acara sederhana, namun kebijakan dan kesempatan bersama,bisa saling membahagiakan dan tidak memberatkan orang tua serta siswa, dengan sumbangan yang jumlahnya fantastis
"Kita hanya memanfaatkan sarana dan prasarana seadanya di sekolah, siswa hanya menyumbang Rp25ribu yang dipergunakan untuk menyewa panggung, selebihnya guru yang bersama-sama mensukseskan acara," ujar Kepsek SMAN 1 Lubai Ulu, Titin Evidarlin MPd, Sabtu 4 mei 2024.
Wanita ini mengakui, adanya guru yang memiliki usaha Wedding organizer dan ada juga yang punya usaha kapan florist, hingga membuat acara tampak meriah.