Sebagai pemimpin redaksi, saya memang mesti memastkan semua berita yang direncanakan rapat redaksi malam sebelumnya, terutama berita utama setiap halaman dan berita investgasi, harus berhasil.
Tapi kadang di lapangan menemui banyak kendala. Salah satunya sulitnya menemui narasumber. Kala itulah saya
instruksikan Nurseri untuk menembus narasumber itu.
“Siap Mas. Doakan semoga bisa,” begitu kata wanita 48 tahun itu setiap kali ditugaskan mendadak.
Mungkin karena tuntutan pekerjaan terutama di lapangan, kebanyakan wartawati itu tomboy. Yang feminim pun biasanya menjadi tomboy.
Tapi, selama saya di Sumeks, Nurseri tidak lantas menjadi tomboy. Meski begitu, kerjanya cekatan.
Istilah bekas capres Ganjar Pranowo, Nurseri kerjanya sat-set.
Kamis 2 Mei 2024 malam, Alloh SWT memanggil wartawan yang sat set itu.
Terakhir saya ngobrol dengan almarhumah sekitar setahun lalu. Saat rapat grup di Graha Pena Sumeks. Duduk di tangga depan pintu. Bersama sejumlah wartawan Sumeks. “Sehat-sehat Mas ya…., salam untuk keluarga,” kata Nurseri ketika saya mau pulang ke Jakarta. (*)