Hanya saja ungkap Sulastri, peningkatan kunjungan pasien tak hanya akibat DBD. Namun penyakit lainnya.
"Untuk anak-anak 27 bed tempat tidur dan full. Bukan hanya DBD saja, tapi merata ada diare, pneumonia dan lainnya," ucapnya menuturkan untuk pasien DBD memang membutuhkan waktu rawat beberapa hari mengingat harus menunggu hasil lab dan kondisi stabil baru pulang.
Begitu pula untuk pasien orang dewasa, tak hanya dari pasien DBD namun juga banyak dari pasien penderita penyakit lain.
"Untuk pasien dewasa yang dirawat, kebanyakan menderita hipertensi, diabetes, dehidrasi tidak mau makan-minum, DBD dan batuk," tuturnya.
BACA JUGA:Obat Herbal Berkhasiat! Si Manis Licorice Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh dan Kulit
Adapun bed pasien dewasa penyakit dalam sebanyak 32 untuk laki laki dan perempuan, sementara ruangan penyakit dalam kelas 1 dan 2 berjumlah 18 bed.
Nah, dia mengakui dengan kunjungan pasien yang over pihak RSUD tetap memberikan pelayanan maksimal. Diantaranya, dengan mengalihkan bed dan sempat menitipkan pasien di ruangan lain.
Seperti ruangan bedah karena di ruangan tersebut memang ada dari anak-anak sampai dewasa.
"Kalau bed penuh untuk pasien BPJS kelas III, maka akan dititip dulu ke BPJS kelas II dan jika kelas II penuh akan dititip ke kelas 1. Kalau di ruangan biasa sudah kosong, akan dipindahkan lagi," tukasnya.(*)