KORANPRABUMULIHPOS.COM – Di Indonesia, ketersediaan antibisa untuk gigitan ular masih sangat terbatas. Itulah sebabnya banyak kasus gigitan ular berbisa berakhir tragis karena keterlambatan penanganan.
Oleh karena itu, mengetahui langkah pertolongan pertama sangat penting agar racun tidak cepat menyebar dan nyawa korban bisa diselamatkan. Berikut panduan praktisnya:
1. Tenangkan Korban
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat korban tetap tenang. Kepanikan dan gerakan berlebih dapat mempercepat penyebaran racun ke seluruh tubuh.
2. Batasi Gerakan Tubuh
Mintalah korban untuk berbaring dan hindari pergerakan, khususnya pada bagian tubuh yang tergigit. Usahakan posisi area gigitan sejajar atau lebih rendah dari jantung untuk memperlambat aliran racun.
3. Lepaskan Barang yang Mengikat
Segera lepas semua aksesori seperti cincin, gelang, jam tangan, atau pakaian ketat di sekitar lokasi gigitan. Area yang tergigit biasanya akan membengkak, dan benda-benda ini bisa memperparah pembengkakan.
4. Imobilisasi Area Gigitan
Balut area yang tergigit dengan perban elastis, namun jangan terlalu kencang agar tidak menghambat aliran darah. Bila memungkinkan, gunakan bidai untuk menjaga bagian tubuh tetap stabil, seperti penanganan pada tulang yang patah.
5. Hindari Tindakan yang Salah
Beberapa tindakan yang sering dianggap membantu justru bisa memperparah kondisi, seperti:
-
Mengisap bisa dengan mulut (dapat membahayakan penolong),
-
Menyayat atau memotong luka gigitan,
-
Memberikan es atau membakar luka,
-
Memberikan minuman berkafein atau alkohol.
6. Segera Cari Pertolongan Medis
Segera hubungi layanan darurat atau bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika memungkinkan, catat waktu gigitan dan identifikasi jenis ular (tanpa menangkapnya), agar tenaga medis bisa memberikan penanganan yang sesuai.
Perlu diketahui, tidak semua fasilitas kesehatan memiliki stok antibisa, sehingga segera menuju rumah sakit yang ditunjuk adalah langkah paling aman. (*)