Bingkisan Lebaran Paling Manis: Garuda Muda ke Piala Dunia!

Selasa 08 Apr 2025 - 07:12 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

Kemenangan atas Korea Selatan dan Yaman adalah langkah besar dibandingkan catatan Indonesia di Piala Asia U-17 1990, ketika mereka mencapai semifinal tanpa satu pun kemenangan. Saat itu, Indonesia melaju berkat dua hasil imbang melawan Qatar dan Korea Selatan.

BACA JUGA:Dilirik Inter Milan? Jay Idzes Pilih Fokus ke Timnas Indonesia

BACA JUGA:Ole Romeny Bersinar, Tapi Lini Belakang Timnas Indonesia Bikin Was-Was

Tim Garuda Muda kemudian tumbang dari Uni Emirat Arab di semifinal, dan kembali kalah dari China dalam laga perebutan peringkat ketiga.

Jika dibandingkan secara performa, skuad U-17 tahun ini jelas menunjukkan peningkatan signifikan dibanding generasi 1990.

Meraih posisi empat besar di edisi kali ini tentu lebih berat dibanding 1990. Namun, enam poin dari dua laga awal—dan potensi kemenangan atas Afghanistan—menunjukkan bahwa I Putu Panji Apriawan dan kawan-kawan siap menciptakan kejutan besar.

Mereka tampil solid dan impresif saat menghadapi Yaman, mencetak tiga gol cantik dan satu gol dari titik penalti. Pelatih Nova Arianto memuji anak asuhnya karena bermain dengan mental tangguh dan visi permainan yang baik.

BACA JUGA:Geger! Stafsus Menpora Bicara

BACA JUGA:Australia Tekuk Timnas Indonesia 5-1, Begini Kondisi Klasemen Grup C

Evandra Florasta dan tim juga tampil cerdas ketika menghadapi Korea Selatan yang lebih dominan. Mereka tetap tenang, mampu membaca permainan lawan, dan memanfaatkan peluang sekecil apa pun dengan serangan balik yang efektif.

Dalam laga melawan Korea Selatan, satu-satunya tembakan tepat sasaran Garuda Muda langsung berbuah gol.

Mereka juga menunjukkan kecerdasan taktik, memanfaatkan kelebaran lapangan untuk melawan tekanan dari Korea Selatan yang banyak menyerang dari tengah.(*)

Kategori :