Ruas tol sepanjang 30,67 km ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalur nasional yang biasa padat selama musim mudik.
Jalan tol ini akan menjadi alternatif yang lebih lancar bagi pemudik yang ingin menghindari kepadatan lalu lintas, terutama di titik-titik rawan macet, seperti di KM 22 hingga KM 54 yang seringkali mengalami kemacetan parah.
Pengoperasian tol fungsional selama Lebaran 2025 bukan hanya sekadar untuk mempercepat perjalanan, namun juga disertai dengan penyediaan fasilitas pendukung guna memastikan kenyamanan dan keselamatan para pemudik.
PT Hutama Karya telah memastikan bahwa setiap ruas tol yang akan dioperasikan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur pendukung yang dibutuhkan.
Fasilitas ini antara lain termasuk toilet portabel, SPBU modular, tempat ibadah, pos kesehatan, dan pos pengamanan yang akan tersedia di beberapa titik di sepanjang ruas tol.
Sebagai contoh, pada Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1, selain memiliki jalan tol yang efisien, proyek ini juga dilengkapi dengan infrastruktur yang bertujuan untuk melindungi satwa liar.
Salah satu contoh nyata adalah adanya underpass khusus perlintasan gajah, yang merupakan upaya untuk mencegah konflik antara manusia dan satwa, serta memastikan kelestarian alam sekitar.
Selain itu, terdapat juga simpang susun utama di Padang Tiji, serta beberapa jembatan overpass dan terowongan yang akan membantu memisahkan jalur kendaraan dengan jalur satwa liar dan meminimalkan potensi kecelakaan.
Sementara itu, di Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Sicincin-Padang, terdapat beberapa fasilitas tambahan seperti jembatan underbridge yang melintasi jalur lokal dan rel kereta api, serta overpass yang memisahkan kendaraan tol dari kendaraan yang tidak menggunakan jalan tol.
Keberadaan jembatan ini sangat penting untuk mengurangi interaksi antara lalu lintas kendaraan di jalan tol dengan kendaraan di jalan raya biasa, sehingga meningkatkan keselamatan para pengguna jalan.
Dengan pengoperasian tol fungsional ini, PT Hutama Karya berharap tidak hanya akan memberikan dampak positif pada kelancaran arus mudik, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian lokal.
Pengurangan waktu perjalanan yang signifikan, seperti yang diharapkan dari pengoperasian jalan tol Sigli-Banda Aceh, akan memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat. Ini juga berpotensi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di sepanjang jalur tol, karena mobilitas barang dan orang menjadi lebih efisien.
Selain itu, dengan meningkatnya kenyamanan dan keselamatan perjalanan, diharapkan angka kecelakaan di jalan raya akan berkurang secara signifikan.
Hal ini seiring dengan banyaknya fasilitas pendukung yang sudah dipersiapkan oleh PT Hutama Karya, seperti pos kesehatan, pos pengamanan, dan SPBU modular yang akan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi pengendara selama perjalanan.
PT Hutama Karya juga menegaskan bahwa pengoperasian ruas tol ini akan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar dan aman.
Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan bahwa pengoperasian tol fungsional akan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ada serta akan selalu mengikuti arahan dari pihak kepolisian.