KORANPRABUMULIHPOS.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sedang mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi kemacetan selama arus mudik Lebaran tahun 2025.
Kepala Dishub Sumsel, Arinarsa JS, menjelaskan bahwa karena Sumsel merupakan jalur transit sekaligus tujuan bagi pemudik, diperkirakan arus mudik Lebaran 2025 akan meningkat sekitar 20 persen. Puncak mudik diperkirakan bertepatan dengan libur sekolah dan perayaan Hari Raya Nyepi, yang membuat volume kendaraan semakin tinggi.
Untuk mengatasi potensi kemacetan, Dinas Perhubungan Sumsel telah merancang sejumlah langkah, seperti pengaturan perlintasan, pendirian posko, pemasangan rambu-rambu lalu lintas, serta penempatan petugas dari berbagai instansi terkait.
Namun, fokus utama perhatian tetap akan diberikan pada jalan utama, seperti Jalan Palembang-Betung, yang sering mengalami kemacetan parah setiap tahunnya.
Sebagai upaya mengurangi kemacetan, salah satu langkah yang diambil adalah pengoperasian tol ruas Musi Landas - Pangkalan Balai selama H-10 hingga H+10 Lebaran 2025.
BACA JUGA:Meski Anggaran Ketat, Mudik Gratis Lebaran 2025 Tetap Hadir untuk Masyarakat
BACA JUGA:Hore! Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat dan Tarif Tol untuk Mudik Lebaran
"Kami juga menyiapkan jalan alternatif seperti di Tanah Mas yang terletak di samping Jalan Soekarno-Hatta, serta beberapa jalur pendukung lainnya atau jalan tikus," ungkap Arinarsa.
Dishub juga akan menerapkan kebijakan pembatasan jenis angkutan yang boleh melintas selama periode mudik, yaitu hanya kendaraan yang membawa sembako, ambulans, pengangkut bahan bakar minyak (BBM), gas, dan pemadam kebakaran yang diperbolehkan. Sementara itu, angkutan barang seperti ekspedisi, batu bara, galian C, dan kayu akan dilarang melintas pada H-7 Lebaran 2025.
"Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada tanggal 25-28 Maret 2025," tambahnya.(*)