SUMSEL, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pembangunan infrastruktur menjadi pilar penting dalam mewujudkan swasembada pangan, ketersediaan air, dan energi di Indonesia. Salah satu proyek utama yang mendukung ketahanan sumber daya air adalah pembangunan bendungan yang terus dilakukan oleh pemerintah.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan bendungan di berbagai daerah sebagai bagian dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Hingga akhir 2024, sebanyak 47 bendungan telah diresmikan, dan pada tahun 2025, enam bendungan baru siap diresmikan dengan berbagai fungsi penting, seperti irigasi, pengendalian banjir, penyediaan air baku, dan pembangkit listrik.
Berikut enam bendungan yang siap diresmikan pada awal 2025:
1. Bendungan Rukoh di Aceh Terletak di Kabupaten Pidie, Aceh, Bendungan Rukoh memiliki kapasitas tampung 128 juta m³. Proyek ini dirancang untuk mengairi 11.950 hektar lahan dengan intensitas tanam mencapai 300% dalam tiga musim tanam. Selain itu, bendungan ini dapat mengurangi risiko banjir hingga 89,62% dan menghasilkan energi PLTS sebesar 140 MW. Biaya pembangunan yang mencapai Rp 1,7 triliun dimulai pada 2018 dan dijadwalkan selesai pada 2024.
BACA JUGA:Pertamina Drilling Townhall Meeting dan Doa Bersama di Awal Tahun 2025
BACA JUGA:Realme Narzo 70 Turbo, Ponsel Kelas Menengah dengan Layar AMOLED Memukau
2. Bendungan Keureuto Aceh Utara Dengan kapasitas tampung 216 juta m³, Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara akan mengairi 9.455 hektar lahan, menyediakan air baku untuk lima kecamatan, dan menghasilkan 6,34 MW listrik. Proyek ini juga dapat mengurangi banjir hingga 30%. Dengan biaya Rp 2,73 triliun, pembangunan bendungan ini dimulai pada 2016 dan diperkirakan selesai pada 2024.
3. Bendungan Jlantah Jawa Tengah Terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m³. Bendungan ini akan mengairi 1.494 hektar lahan dan menyuplai air baku 0,1 m³/detik. Pembangunan bendungan ini dimulai pada 2019 dengan anggaran Rp 1,02 triliun.
4. Bendungan Sidan Bali Berlokasi di Kabupaten Gianyar, Bali, Bendungan Sidan yang dibangun dengan biaya Rp 1,8 triliun, memiliki kapasitas tampung 5,76 juta m³. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan air baku 1,75 m³/detik dan menghasilkan 0,65 MW listrik. Pembangunan bendungan ini selesai pada 2024.
5. Bendungan Marangkayu Kalimantan Timur Di Kalimantan Timur, Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki kapasitas tampung 12,3 juta m³. Proyek ini akan mengairi 1.500 hektar lahan dan menghasilkan listrik melalui PLTMH sebesar 135 kWh. Dengan biaya Rp 191,26 miliar, pembangunan bendungan ini selesai pada 2024.
6. Bendungan Meninting Lombok Barat Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat, NTB, memiliki kapasitas tampung 12 juta m³. Proyek ini akan mengairi 1.559 hektar lahan dan menyediakan air baku sebesar 0,15 m³/detik. Bendungan ini juga akan menghasilkan 0,8 MW listrik, dan dibangun dengan biaya Rp 1,4 triliun.
Sementara itu, Bendungan Tiga Dihaji yang terletak di OKU Selatan, Sumatera Selatan, menjadi salah satu proyek strategis nasional yang sangat dinantikan. Proyek ini terdiri dari empat paket pembangunan dan diharapkan selesai pada akhir 2025. Namun, hanya paket pertama yang diperkirakan selesai pada tahun 2025, sedangkan tiga paket lainnya baru diperkirakan selesai pada 2026.
Bendungan Tiga Dihaji bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Sumatera Selatan dengan mendukung program peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan menyediakan irigasi untuk lahan pertanian yang luas. PT Hutama Karya (Persero), yang bertanggung jawab atas proyek ini, memastikan bahwa pembangunan bendungan terus berjalan sesuai dengan jadwal.
Selain Bendungan Tiga Dihaji, PT Hutama Karya juga mengelola proyek bendungan lain seperti Bendungan Way Apu di Maluku dan Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo, yang semuanya bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa infrastruktur seperti bendungan adalah investasi jangka panjang yang sangat penting untuk memastikan ketahanan air dan energi yang berkelanjutan di Indonesia. Melalui sinergi antara pemerintah dan BUMN, pembangunan infrastruktur vital ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045.