PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Satu hari pasca insiden kecelakaan berjuang penganiyaan oleh Iptu M YS, oknum perwira Polres Prabumulih. Korban Jauhari (55) warga Desa Sungai Duren, Kabupaten Muara Enim masih dirawat intensif.
Pantauan pada Selasa 14 Januari 2025, Jauhari dirawat di ruang rawat Cendana Private Wing Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih di ruang VIP.
Jauhari masih terbaring lemah dengan kondisi tangan kiri diinfus, dan bagian hidung dipasang perban dengan didampingi sang istri Mira Diana dan sejumlah anggota keluarga.
Mira Diana saat dibincangi mengaku Jauhari baru saja menjalani operasi hidung pada pukul 08.30 WIB. "Baru sudah dioperasi tadi, sekitar setengah jam di ruang operasi," ungkapnya memulai pembicaraan.
BACA JUGA:Penerapan Opsen Pajak 2025, PAD Pemkot Prabumulih Terdongkrak
BACA JUGA:Aldi Aldo Kembar Pemuda Desa Karangan Kota Prabumulih Lulus Polri, Tugas di Brimob Mabes Polri
Saat ini ungkap Mira Diana, pihak keluarga masih fokus dengan pengobatan dan kesembuhan dari Jauhari. Sehingga untuk perdamaian belum ada kata damai dengan pihak keluarga Iptu M YS.
"Kita belum ngomongkan perdamaian, kita nak nyehatkan bapak dulu. Ini berapa bulan nian baru sehat, Mak itu. Jadi masalah perdamaian itu kagek belakangan yang penting bapak sehat dulu," tuturnya.
Kepala Sekolah SDN 7 Lembak ini mengutarakan, untuk perdamaian setelah sang suami sehat. "Masalah ada di media sosial (medsos) soal damai, belum itu. Nanti saja setelah Bapak sehat. Baru, mungkin setelah itu," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dengan insiden penganiayaan yang melibatkan seorang anggota kepolisian, wanita yang mengenakan kerudung hitam ini mengungkapkan bahwa ia telah melaporkan kejadian tersebut langsung ke Polres Prabumulih.
BACA JUGA:Oknum Polisi Prabumulih Iptu YS Dicopot dari Jabatannya, Pasca Insiden Penganiayaan Pengendara Motor
BACA JUGA:SMAN 3 Prabumulih Kembali Tambah Daya Listrik
"Saya sudah menyampaikan hal ini kepada Kapolres. Saya tidak mempermasalahkan insiden kecelakaan, karena itu adalah musibah yang tidak bisa kita hindari," ujarnya.
Namun, menurutnya, masalah utama terletak pada tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap suaminya. "Jika bukan penganiayaan, tidak mungkin seseorang yang sudah jatuh dari sepeda motor dan terluka, malah terus diserang," ungkapnya.
Mira juga menceritakan bahwa selama dua hari perawatan di RSUD, pihak kepolisian terus mengunjungi mereka. Bahkan, ia mengakui sempat berpelukan dengan istri dari Iptu M YS dalam acara konferensi pers yang digelar oleh Polres Prabumulih pada Senin, 13 Januari 2025. "Itu adalah bentuk silaturahmi dari Ibu Yunus dengan kami," jelasnya.