JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong partisipasi aktif industri dan pemangku kepentingan strategis terhadap program-program unggulan pendidikan vokasi.
Partisipasi itu salah satunya melalui program pemadanan dukungan, baik bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Perguruan Tinggi Vokasi (PTV). Program Pemadanan Dukungan tersebut diimplementasikan dalam Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan dan Program Dana Padanan (Matching Fund) PTV.
Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan berbasis pada kemitraan dan penyelarasan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Adapun bentuk dukungan dari dunia kerja minimal dalam bentuk intervensi, antara lain penyelarasan kurikulum, praktisi dunia kerja, dan sarana prasarana yang proses pemadanannya dilakukan Kemendikbudristek.
Penguatan relevansi pendidikan vokasi melalui program pemadanan dukungan mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari Dunia Usaha dan Dunia Industri. Manager Social Responsibility and Corp Communication PT United Tractors Tbk, Himawan Sutanto menyambut baik program ini.
Sebagai penerima manfaat Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan, Himawan mengatakan program ini memiliki banyak manfaat. Tidak hanya bagi sekolah, tetapi juga bagi industri.
“Tahun 2022 kami mengikuti pemadanan dukungan untuk 6 sekolah, dan tahun ini kami memadankan untuk 9 sekolah," ujar Himawan dalam sosialisasi dan diskusi publik program pemadanan dukungan pendidikan vokasi 2024 secara daring, Rabu (13/12).
Dia melanjutkan industri membutuhkan percepatan, AI sudah masuk, teknologi masif, sedangkan di sekolah, alat praktik di tahun 90 masih digunakan, IT juga belum tersentuh. Sementara kompetensi itu yang harus dimiliki anak-anak SMK.
Jika industri tidak turun, ujarnya, mungkin butuh waktu lima sampai tujuh tahun untuk link and match. Program pemadanan dukungan ini bisa memangkas waktu setengahnya untuk menyiapkan sumber daya di vokasi agar inline dengan kebutuhan
Manfaat program pemadanan dukungan turut dirasakan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, yaitu mitra industri pada Program Matching Fund PTV. Strategic Planning and Business Development PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, Ulfah Hakima mengungkapkan pihaknya berfokus pada transportasi publik melalui electric vehicle.
Ulfah menjelaskan tahun 2022 berkolaborasi dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk mengembangkan kendaraan listrik yang berkualitas. Kolaborasi dengan kalangan akademisi ini sangat penting untuk menyelaraskan kebutuhan industri agar apa yang dicita-citakan pemerintah dapat terwujud.
“Program Matching Fund melalui Kedaireka ini mengkolaborasikan antara kebutuhan industri dan akademisi secara beriringan. Melalui program ini, kami tidak lagi menemukan alat-alat di SMK atau perguruan tinggi yang sudah tidak terpakai lagi di industri,” terang Ulfah.
Padakesempatan sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan program pemadanan dukungan dirancang untuk berjalan secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas pembelajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat.
Paling utama ialah menyiapkan lulusan yang kompeten yang bertumpu pada peningkatan peran mitra DUDI dalam pengembangan kurikulum, riset bersama, menyediakan praktisi mengajar dari DUDI, meningkatkan kompetensi guru dan dosen, mengembangkan teaching factory yang ada di Lembaga kursus, sekolah maupun kampus vokasi.
"Harapan kami, penyiapan SDM yang kompeten dapat mendukung daya saing dan daya sanding DUDI melalui penyiapan talenta yang unggul di DUDI.” jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda mengungkapkan pentingnya membangun kemitraan dengan industri. Uuf menjelaskan pelibatan stakeholder sangat krusial terhadap peningkatan mutu lulusan, sehingga berelavansi dengan mutu institusi agar meningkat.