JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi peluang besar bagi Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) untuk meningkatkan peran serta dalam industri susu nasional.
Program ini akan mendorong permintaan susu dalam jumlah besar, sekaligus memberikan kesempatan bagi para peternak dan koperasi susu untuk meningkatkan pasokan produk susu lokal.
Dalam penjelasannya, Budi Arie menekankan bahwa program MBG akan membantu menyerap susu hasil produksi dalam negeri, mengingat saat ini terjadi kekurangan pasokan susu.
“Dengan adanya program MBG, pasar untuk susu dalam negeri sudah ada. Kebutuhan susu untuk MBG dapat menjadi kesempatan besar bagi koperasi susu untuk meningkatkan produksi susu sapi perah lokal,” ujarnya.
BACA JUGA:Lahan BUMN dan Harta Sitaan Koruptor Jadi Solusi Percepat Program Perumahan Murah Erick Thohir
BACA JUGA:Ingin Saldo DANA Gratis? Coba Menulis di Joylada dan Raup Penghasilan dari Rumah
Namun, Menkop juga mengingatkan pentingnya memastikan kualitas susu yang dihasilkan oleh para peternak dan koperasi susu agar dapat bersaing di pasar. “Yang perlu diperhatikan adalah kualitas dan harga susu, bukan hanya masalah pasar,” tambahnya.
Data dari GKSI mencatat bahwa produksi susu segar harian Indonesia mencapai sekitar 1,23 juta liter, sementara kebutuhan untuk program MBG diperkirakan mencapai 3 juta liter per hari.
Hal ini berarti terdapat kesenjangan yang harus diatasi oleh peternak dan koperasi susu nasional agar dapat memenuhi permintaan tersebut.
Namun, Menkop menyadari tantangan yang dihadapi para peternak, salah satunya adalah penurunan jumlah populasi sapi perah akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebelum wabah tersebut, populasi sapi perah Indonesia tercatat sekitar 239.196 ekor, namun kini tinggal sekitar 214.878 ekor.
Budi Arie menegaskan bahwa Kemenkop akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini, bahkan ia berencana untuk menyampaikan langsung isu ini kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar kebijakan afirmatif bisa segera diterapkan.
“Saya optimis bahwa program MBG akan menjadi momentum bagi kebangkitan koperasi susu di Indonesia. Dengan peningkatan produktivitas susu lokal, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor,” ujar Budi Arie.
Selain itu, Menkop juga mengingatkan agar GKSI terus berinovasi dalam mengembangkan produk susu mereka.
Menurutnya, meskipun hilirisasi produk susu oleh GKSI sudah cukup baik, masih banyak potensi pengembangan produk susu yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
Dengan adanya inovasi dan diversifikasi produk, diharapkan sektor susu lokal akan semakin berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.