SOLO, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Komisi Nasional Disabilitas (KND) menyatakan bahwa Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo 2024 berperan penting dalam meningkatkan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Jonna Aman Damanik, Komisioner KND, menjelaskan bahwa Peparnas bukan hanya sekadar acara olahraga, tetapi juga merupakan simbol kolaborasi antara berbagai mitra kerja untuk memastikan keberhasilan dan inklusivitas penyelenggaraan acara tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa sejak pembukaan hingga saat ini, Peparnas berlangsung dengan baik berkat kerjasama berbagai pihak.
"Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan Panitia Besar Peparnas dua minggu sebelum acara. Ini adalah kolaborasi yang sangat baik," tuturnya.
BACA JUGA: Prestasi Siswa Sanggar Babega Diharapkan Jadi Semangat Untuk Terus Latihan
BACA JUGA:Strategi Hilirisasi: Mewujudkan Target Pendapatan Perkapita 13.200 Dolar AS
Jonna juga menekankan bahwa Peparnas kali ini memberikan kesempatan yang setara dan inklusif bagi atlet difabel untuk menunjukkan potensi mereka dalam 20 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, menambahkan bahwa Peparnas merupakan kesempatan penting untuk mendukung regenerasi atlet muda difabel yang berbakat.
"Regenerasi atlet muda terlihat jelas dalam event ini, dan ini menjadi catatan penting untuk masa depan agar lebih banyak atlet baru dengan potensi besar dapat kami kembangkan," ujarnya.
Rima menegaskan bahwa Peparnas memiliki nilai yang setara dengan Pekan Olahraga Nasional (PON). Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat menghargai pelaksanaan Peparnas dengan serius.
BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Evakuasi 11 Kru Kapal Tenggelam, Tidak Ada Korban Jiwa
BACA JUGA:Daftar Penerima Nobel 2024 dan Karya-Karyanya, Termasuk Bapak AI hingga Novelis Korea
"Acara ini sama pentingnya untuk meningkatkan kemampuan atlet difabel," kata Rima.
Selama Peparnas yang berlangsung dari 6 hingga 13 Oktober, penyelenggara menunjukkan komitmen tinggi terhadap inklusivitas dengan menyediakan fasilitas yang ramah disabilitas.
Ini termasuk transportasi aksesibel, jalur kursi roda di berbagai lokasi, serta pelatihan khusus bagi panitia dan relawan dalam memberikan pelayanan yang inklusif.