Karya Anak Bangsa Dikenalkan: Kemenhan Tampilkan Produk Pertahanan di Filipina
Karya Anak Bangsa Dikenalkan, Kemenhan Tampilkan Produk Pertahanan di Filipina--Antara
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) memberikan dukungan terhadap promosi produk-produk pertahanan karya anak bangsa di tingkat internasional, termasuk dalam pameran Asian Defence and Security Expo yang berlangsung di Manila, Filipina.
Dalam acara yang diadakan minggu ini, beragam senjata dan peralatan yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia dipamerkan di Paviliun Indonesia. Beberapa di antaranya berasal dari Pindad, PT Dirgantara Indonesia, Infoglobal, PT PAL, dan PT Sari Bahari.
Putra Egam, Direktur PT Sari Bahari, menjelaskan bahwa dukungan pemerintah sangat berarti, karena industri pertahanan dalam negeri perlu dikenal di pasar global. "Kami berterima kasih kepada Kementerian Pertahanan atas kesempatan yang diberikan untuk mempromosikan produk kami ke luar negeri. Ini adalah kebanggaan bagi kami, dan perluasan pasar alat utama sistem pertahanan (alutsista) akan berkontribusi pada perekonomian nasional," ujarnya.
Selama pameran, beberapa negara menunjukkan ketertarikan terhadap produk senjata Indonesia. "Kami sedang aktif mempromosikan produk kami di kawasan Asia Tenggara dan Afrika," tambahnya.
BACA JUGA:Pernyataan Kontroversial Hifni Hasan Soal Naturalisasi: NOC Indonesia Minta Maaf
BACA JUGA:PNM Salurkan Rp45 Triliun Untuk PNM Mekaar hingga Agustus 2024
Di Paviliun Indonesia, PT Sari Bahari menampilkan berbagai jenis bom latih dan bom tajam dengan berbagai ukuran, seperti P-100P, P-250P, P-500P, dan beberapa jenis lainnya. Bom-bom ini telah digunakan oleh TNI Angkatan Udara, termasuk untuk armada Sukhoi Su-27/30. Selain itu, Rocketpod yang diproduksi Sari Bahari juga berhasil diuji coba pada pesawat T-50 TNI Angkatan Udara.
Perusahaan yang berbasis di Malang, Jawa Timur, ini telah mengekspor 500 bom latih tipe P-100 ke Angkatan Udara Vietnam. "Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan Kementerian Pertahanan dan pihak-pihak terkait lainnya," pungkas Putra.