Revolusi AI: Apakah Manusia Akan Tergantikan?

Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Foto: DW (News)--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, memicu kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan peran manusia di masa depan. Namun, meskipun demikian, manusia akan tetap menjadi pengendali utama di balik perkembangan AI.

Dengan mempertimbangkan emosi dan landasan etika, AI dapat terus dikembangkan secara bermanfaat dan bertanggung jawab. Ada beberapa peran kunci manusia yang akan selalu dibutuhkan dalam perkembangan teknologi AI di perusahaan:

Pertama, Peneliti dan Ilmuwan Data (Researcher dan Data Scientist). Peneliti dan ilmuwan data merupakan penggerak utama di balik penelitian dasar dan terapan yang memungkinkan kemajuan AI. Mereka menemukan algoritma baru dan meningkatkan teknik AI yang sudah ada. Ilmuwan data juga bertanggung jawab atas analisis data, membangun model prediktif, dan menerapkan teknik pembelajaran mesin untuk memecahkan masalah nyata.

Kedua, Insinyur dan Pengembang (Engineer dan Developer). Insinyur AI bertugas mengimplementasikan algoritma dan model AI ke dalam sistem perangkat lunak yang aplikatif. Sementara itu, pengembang perangkat lunak bekerja sama dengan insinyur untuk memastikan perangkat lunak yang dikembangkan berfungsi secara efektif dan efisien.

Ketiga, Perancang dan Pemrogram (Designer dan Programmer). Ilmuwan komputer, insinyur, dan ahli data memainkan peran penting dalam merancang dan memprogram sistem AI. Mereka menulis kode, mengembangkan arsitektur jaringan saraf, dan memastikan sistem AI berjalan dengan baik.

Selain peran-peran tersebut, masih banyak lagi posisi lain yang menentukan kesuksesan produk dan layanan digital, seperti Perancang Sistem (System Designer)Arsitek AI (AI Architect)Spesialis Etika dan Regulasi AI, hingga Pemimpin Bisnis.

Telkom Akselerasi AI untuk Bangsa

Telkom, yang selama berpuluh tahun dikenal sebagai perusahaan di bidang layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta jaringan telekomunikasi, telah bertransformasi menjadi Digital Telecommunication Company sejak empat tahun lalu. Perusahaan ini kini mengembangkan berbagai produk dan layanan digital, termasuk AI.

Dengan pesatnya perkembangan AI, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai solusi digital yang dapat menjawab berbagai tantangan yang ada. Solusi digital tersebut telah dihadirkan Telkom dalam tiga kelompok besar layanan, yaitu Digital ConnectivityDigital Platform, dan Digital Services.

Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business & Technology Telkom, menyatakan bahwa Telkom telah memanfaatkan AI selama beberapa tahun terakhir dalam dua cara utama.

"Pertama, kami memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam bisnis eksisting Telkom. Kedua, kami menawarkan layanan digital berbasis AI seperti BigBox, yang menyediakan big data dan solusi AI yang dapat digunakan di seluruh industri, bahkan oleh institusi pemerintahan," ungkapnya.

Pada akhirnya, menurutnya, asa kedaulatan digital, termasuk dalam bidang AI, bukanlah sekadar angan-angan. Upaya Telkom dalam menghadirkan talenta digital untuk mempercepat pengembangan teknologi AI sepenuhnya didedikasikan demi kemajuan bangsa. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER