Pengertian Gempa Tektonik: Wilayah Tektonik dan Contoh Kejadian

Gempa tektonik di Palu, Sulawesi Tengah pada 2019 lalu. --

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Gempa bumi adalah fenomena guncangan yang terjadi akibat pergerakan lapisan batuan bumi yang berasal dari dalam atau bawah permukaan bumi.

Gempa bumi dapat diklasifikasikan menjadi berbagai jenis berdasarkan penyebabnya, dan salah satu yang akan dibahas kali ini adalah gempa tektonik.

Gempa tektonik adalah jenis gempa yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat pergeseran lempeng tektonik.

Ketika energi yang diterima dari dalam bumi melebihi batas elastisitas lempeng tektonik, energi tersebut dilepaskan dalam bentuk deformasi plastis dan gelombang elastis.

Pergeseran lempeng tektonik ini menimbulkan tekanan antar lempeng batuan di dalam bumi, yang kemudian menyebabkan munculnya energi besar dari lapisan litosfer hingga ke permukaan bumi.

Hal ini terkait dengan teori lempeng tektonik, yang menyatakan bahwa litosfer, atau kerak bumi, tidak sepenuhnya utuh tetapi terpecah menjadi beberapa lempeng. Lempeng-lempeng ini bergerak, ada yang saling menjauh, bertumbukan, atau saling berpapasan.

BACA JUGA:4 Metode Efektif untuk Mengatasi Kecemasan Berlebihan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Gerakan litosfer tersebut disebabkan oleh pergerakan astenosfer yang bersifat cair kental, yang menjadi penyebab terjadinya gempa tektonik.

Lokasi Wilayah Tektonik Indonesia merupakan bagian dari jalur gempa dunia, di mana kondisi fisiografinya sangat dipengaruhi oleh aktivitas pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.

Menurut Katalog Gempabumi Indonesia: Relokasi Hiposenter dan Implikasi Tektonik oleh BMKG, wilayah tektonik di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni tektonik Indonesia barat dan timur. Pembagian ini didasarkan pada perbedaan sejarah geologis masing-masing wilayah.

Wilayah tektonik Indonesia barat meliputi Paparan Sunda yang merupakan bagian dari Lempeng Eurasia, Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan bagian barat daya Sulawesi.

BACA JUGA:Gempa Megathrust dan Potensi Tsunami Besar di Wilayah Jawa dan Sumatera

Sementara itu, wilayah tektonik Indonesia timur mencakup kawasan Laut Banda, termasuk Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Flores, Kepulauan Maluku, bagian utara dan timur Sulawesi, serta wilayah Laut Maluku dan Papua.

Mengapa wilayah tektonik Indonesia barat masih aktif? Aktivitas ini disebabkan oleh konvergensi Lempeng Samudera Indo-Australia yang terinduksi di bawah Pulau Sumatra, membentuk megathrust dan Sesar Sumatra yang membentang dari Aceh hingga Selat Sunda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER