Pertamina dan Jepang Bikin Terobosan Baru: Simak Bagaimana Mereka Tangani Emisi Metana
Foto: dok. Pertamina--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - PT Pertamina (Persero) telah menjalin kerja sama dengan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) melalui Perjanjian Studi Bersama (Joint-Study Agreement/JSA). Kerja sama ini bertujuan untuk mengukur dan mengkuantifikasi emisi metana dari kegiatan hulu migas serta mempercepat pengurangan emisi metana di Blok Donggi-Matindok dan JOB Tomori.
Kesepakatan ini diharapkan dapat membantu dalam mengatasi masalah besar terkait emisi metana di sektor energi, mempercepat transisi energi, dan menghadapi tantangan perubahan iklim. JSA ini ditandatangani pada acara AZEC Ministerial Meeting 2024 di Jakarta oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Salyadi Saputra; Direktur Region 4 Pertamina EP, Muhamad Arifin; General Manager JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi, Andry; serta EVP JOGMEC, Hiroyuki Mori.
JSA ini adalah kelanjutan dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada ASEAN - Japan Economic Co-Creation Forum di Tokyo pada tahun lalu.
Salyadi Saputra menyatakan bahwa penandatanganan ini merupakan langkah signifikan bagi Pertamina untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Pengukuran emisi metana yang akurat menjadi kunci untuk mengatasi potensi pemanasan global, karena emisi metana memiliki dampak 28 kali lebih besar daripada karbon dioksida.
BACA JUGA:Sarjana Buruan Daftar! PT Pertamina Training & Consulting Buka Lowongan Kerja, Penempatan Balikpapan
"Kemitraan ini akan membantu kami dalam mengadopsi praktik global terbaik dan meningkatkan kemampuan Pertamina dalam pengelolaan emisi metana," kata Salyadi dalam keterangannya.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa Pertamina adalah perusahaan Indonesia pertama yang bergabung dengan Oil & Gas Methane Partnership 2.0 (OGMP 2.0), sebuah inisiatif global untuk pelaporan dan mitigasi gas metana. Kerja sama ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam pengurangan emisi metana.
"Kami berharap dapat terus berkolaborasi untuk mendorong bisnis berkelanjutan. Sinergi dengan pemimpin industri dan adopsi teknologi baru akan membantu Pertamina dalam pengelolaan gas metana dan mendukung kontribusi Indonesia terhadap Nationally Determined Contribution (NDC) di sektor energi," tambah Fadjar.
Hiroyuki Mori, EVP JOGMEC, menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat mencapai hasil yang efektif dalam pengelolaan emisi metana dengan menggunakan metode berstandar internasional, sesuai dengan kondisi di Asia Tenggara.
Kerja sama ini menegaskan komitmen Pertamina dan JOGMEC dalam menghadapi tantangan lingkungan global dan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Pertemuan AZEC adalah forum penting untuk diskusi tentang dekarbonisasi dan transisi energi.