Ekonomi Tetangga RI Ini Ternyata Lagi Loyo

Foto: Getty Images/iStockphoto/MarkRubens--

Jakarta - Pemerintah Thailand menyatakan kondisi perekonomian sedang krisis. Melansir dari Reuters, Selasa (12/3/2024), perekonomian Thailand goyah akibat melemahnya ekspor dan pemulihan yang lambat dari periode COVID-19 kemarin, dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

"Angka menunjukkan kita tidak berada dalam kondisi yang baik," kata Prommin Lertsuridej selaku kepala staf Kantor Perdana Menteri Thailand.

BACA JUGA:Tampil Gaya di Acara Bukber, Xiaomi Redmi Note 12 Hadir Dengan Kamera Selfie 32 MP, Segini Harganya

Di saat yang bersamaan Thailan juga menghadapi rendahnya pemanfaatan kapasitas industri hingga membengkaknya utang rumah tangga.

Prommin menjelaskan perekonomian Thailand secara tidak terduga mengalami kontraksi pada kuartal keempa 2023. Alhasil proyeksi pertumbuhan tahun ini pun dikoreksi

BACA JUGA:Sharp Aquos R5G Harga Rp 2 Jutaan Chipset SD 865, RAM 12 GB dan Storage 256 GB, Ini Kelebihan & Kekurangannya

Di sisi lain Prommin berharap kondisi perekonomian saat ini bisa mendorong Bank Sentral Thailand memangkas suku bunga, yang sebelumnya juga sudah diminta Perdana Menteri Srettha Thavisin .

Turunnya suku bunga akan sangat membantu rode perekonomian rumah tangga di Thailand. Sayangnya, pemerintah tidak bisa mengintervensi Bank Sentral Thailand dalam pengambilan keputusan.

BACA JUGA:Mau HP Canggih Dana Minim, Samsung Galaxy S21 5G Layak Dipinang

Kini, menurut Prommin, Pemerintah Thailand membuat kebijakan yang bisa menarik arus modal dari luar negeri, demi menggerakan roda perekonomian. Contohnya di sektor pariwisata membuat kebijakan bebas visa, kemudian kebijakan untuk mengatasi utang rumah tangga, dan dukungan untuk sektor pertanian yang penting.

"Kami melakukan segala yang kami bisa," kata Prommin. (dc)

 

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER