Tragis! Aplikasi Maps Picu Kecelakaan Maut di Indonesia dan India
Foto: Jalur Cinomati di Bantul (dok. Google Maps) --
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Baru-baru ini, dua insiden kecelakaan tragis terjadi di Indonesia dan India, dengan keduanya diduga melibatkan kesalahan petunjuk dari aplikasi peta digital. Berikut detail kejadian dan pelajaran yang dapat diambil.
Indonesia: Mobil Ekspedisi Tabrak Sepeda Motor, Bayi Tewas
Pada Minggu, 24 November 2024, sebuah mobil pikap ekspedisi melawan arus di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dan menabrak sepeda motor yang ditumpangi pasangan suami istri serta bayi mereka yang berusia enam bulan. Tragisnya, bayi tersebut meninggal dunia.
Sopir pikap, yang sempat melarikan diri, akhirnya ditangkap polisi. Saat diperiksa, pelaku berinisial S mengaku mengikuti petunjuk dari aplikasi peta sehingga melawan arah.
"Dia mengaku mengikuti arahan dari aplikasi Maps," ungkap Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Agung Wuryanto, Jumat (29/11).
Akibat insiden tersebut, korban bayi meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit. Sopir kini tengah menjalani proses hukum atas kelalaiannya.
India: Mobil Terjun dari Jembatan Rusak, Tiga Orang Meninggal
Di Bareilly, Uttar Pradesh, India, sebuah mobil yang membawa tiga penumpang terjun dari jembatan yang sedang dalam proses pembangunan. Insiden ini terjadi pada Sabtu, 23 November 2024, dan menyebabkan ketiga penumpangnya tewas.
Menurut laporan, mobil Suzuki Wagon R tersebut sedang menuju Bareilly untuk menghadiri acara pernikahan. Ketiga korban, salah satunya diidentifikasi sebagai Vivek dan Amit, mengandalkan Google Maps sebagai panduan. Sayangnya, aplikasi tersebut justru mengarahkan mereka ke jembatan yang belum selesai dibangun, sehingga mobil jatuh ke sungai Ramganga dari ketinggian 15 meter.
Penduduk setempat menemukan kendaraan itu keesokan harinya bersama jenazah di dalamnya. Seorang petugas menyebutkan, "Bagian depan jembatan ini runtuh akibat banjir awal tahun, namun perubahan ini belum diperbarui di GPS."
Keluarga korban mempertanyakan kelalaian pihak berwenang terkait pembangunan jembatan yang belum selesai dan kurangnya barikade pengaman di lokasi. Mereka juga mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak terkait.
Pelajaran Penting dari Kecelakaan Ini
Kedua insiden tersebut menjadi pengingat bahwa meskipun aplikasi peta online sangat membantu navigasi, pengguna tetap harus berhati-hati dan waspada terhadap kondisi jalan yang sebenarnya.
Aplikasi peta tidak selalu memperbarui informasi terkini, seperti kerusakan jalan, penutupan, atau perubahan lalu lintas. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa rute secara manual, mengamati tanda lalu lintas, dan tetap mengutamakan keselamatan di jalan.
"Selalu periksa rute dengan teliti. Doa untuk para korban," tulis seorang netizen, menanggapi kecelakaan di India.
Tetaplah mengemudi dengan bijak, meskipun dibantu teknologi navigasi. Waspada terhadap lingkungan sekitar tetap menjadi kunci utama untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.